Gubernur Khofifah Salurkan Bantuan untuk Nelayan Muncar Banyuwangi Senilai Rp 267 Juta

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menggelontor bantuan untuk nelayan dan kelompok perikanan di Muncar, Banyuwangi, Minggu (13/7/2025).

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Eko Darmoko
Pemprov Jatim
BANTUAN UNTUK NELAYAN - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menggelontor bantuan untuk nelayan dan kelompok perikanan di Muncar Banyuwangi, Minggu (13/7/2025). 

SURYAMALANG.COM, BANYUWANGI - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menggelontor bantuan untuk nelayan dan kelompok perikanan di Muncar, Banyuwangi, Minggu (13/7/2025).

Total bantuan yang digelontor mencapai Rp 267 juta lengkap dengan perangkat kebutuhan melaut bagi nelayan seperti jaring dan juga alat tangkap ikan bagi nelayan.

Tak kurang ada 100 alat tangkap senilai Rp 60 juta yang diberikan secara simbolis kepada 25 orang.

Tak hanya itu, Khofifah juga melakukan dialog dan menyerap aspirasi para kelompok perikanan dan nelayan di Dermaga Muncar Banyuwangi.

Khofifah juga turut menyerahkan bantuan paket budidaya ikan lele kepada 2 kelompok pembudidaya ikan senilai Rp 166 juta.

Serta menyerahkan bantuan kemasan produk olahan ikan kepada 2 kelompok pengolah dan pemasaran hasil perikanan senilai Rp 50 juta.

"Kami sudah bertemu dengan para nelayan Muncar. Dalam dialog yang kita lakukan, ternyata keluhan yang disampaikan banyak terkait sampah, nanti kita akan sisir,” kata Khofifah.

“Insya Allah minggu depan saya akan kembali dan kita bisa melakukan pengerukan menggunakan ekskavator. Yang seperti ini memang sering sekali kita lakukan sambil berkeliling," katanya.

Pembersihan ini sekaligus untuk mengangkat bangkai-bangkai kapal yang menghalangi jalur keluar masuk.

Namun untuk melakukannya, Gubernur Khofifah menekankan pentingnya memastikan kapal-kapal itu tidak bertuan dan memang tidak akan digunakan.

Gubernur Khofifah lebih jauh mendiskusikan terkait keselamatan kerja para nelayan. Pasalnya, para nelayan tersebut melaporkan terkait kesulitan sinyal di laut sehingga penanganan terhadap kecelakaan seringkali terhambat.

"Ini akan kami koordinasikan dengan Kominfo. Tapi untuk jaminan keamanan dan keselamatan kerja, kami akan berikan BPJS ketenagakerjaan untuk para nelayan yang belum punya. Nanti ini akan dikoordinasikan dengan Pemkab Banyuwangi juga," jelasnya.

Gubernur Khofifah juga berdialog dengan Rabiatullah, salah satu Kelompok Pengolah dan Pemasar Hasil Perikanan (Poklahsar) Muncar yang fokus pada pendampingan istri-istri nelayan. Di mana, Rabiatullah memastikan mereka tidak bergantung hanya pada pendapatan suami.

"Jadi di sini ibu-ibu ini kami bantu mengolah produk ikan yang Alhamdulillah sudah dipasarkan sampai ke luar Banyuwangi. Tapi kami terkendala perijinan BPOM dan HAKI. Mohon bantuannya untuk izin ini, Bu Gubernur, agar kami semakin percaya diri dan produk kami tidak dijiplak," ujar Rabiatullah.

Merespons hal tersebut, Gubernur Khofifah berjanji bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan memberikan pendampingan baik untuk HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) maupun BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan).

"Untuk HAKI relatif lebih mudah dan cepat. Tapi untuk BPOM memang bisa sampai dua tahun karena melibatkan hasil laboratorium dan harus ada orang BPOM yang turun untuk melakukan survei."

"Memang membutuhkan biaya, tapi saya tugaskan komandan-komandan yang ada di sini untuk memberikan pendampingan," pungkasnya.

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved