Hari Anak Nasional 2025, Menteri PPPA Arifah Fauzi Soroti Dampak Negatif Penggunaan Gadget pada Anak
Hari Anak Nasional 2025, Menteri PPPA Arifah Fauzi Soroti Dampak Negatif Penggunaan Gadget pada Anak
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, MALANG - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA), Arifah Fauzi, menyoroti dampak negatif dari penggunaan gadget pada anak.
Hal itu disampaikan, saat ia mendatangi Universitas Negeri Malang (UM) dalam sebuah kegiatan seminar menyambut Hari Anak Nasional 2025 pada Selasa (15/5/2025).
Dalam orasinya, perempuan kelahiran Madura itu menyampaikan, kebiasaan anak menggunakan gadget dapat memiliki pengaruh buruk pada anak.
Kondisi ini memaksa orang tua harus memiliki peran lebih agar anak-anak dapat terhindar dari tindak kekerasan.
"Kami telah banyak melakukan pendampingan dari semua jenis kekerasan."
"Dari situ kami melihat, pentingnya peran orang tua dalam mengawasi anak mereka," ucapnya.
Arifah menjelaskan, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), anak usia 1-5 tahun di Indonesia sudah menggunakan gadget.
Bahkan 35 persennya sudah terkoneksi dengan internet.
Sedangkan untuk anak usia 5-6 tahun, 78 persen sudah menggunakan internet.
Penggunaan gadget yang tidak terkontrol, membuat anak-anak dapat melihat konten-konten yang tidak sesuai dengan kategori usianya.
"Hari ini anak-anak kita sudah menyelami ruang maya tanpa pendampingan."
"Bahkan, 50 persen dari anak Indonesia ini pernah melihat konten seksual di media sosial."
"Bila tak ada pendampingan, ini akan bahaya bagi masa depan anak-anak kita," ungkapnya kepada ratusan peserta yang dihadiri guru dan siswa dalam kegiatan tersebut.
Dari hasil penelitian Kementerian PPPA RI, Arifah menyebut bahwa ada tiga penyebab dari kekerasan terhadap anak.
Pertama terkait dengan pola asuh, kedua adalah penggunaan gadget dan yang ketiga adalah faktor lingkungan.
Untuk itu, melalui Hari Anak Nasional 2025 ini, ia berharap anak-anak Indonesia menjadi lebih baik dan terhindar dari tindak kekerasan.
Beberapa agenda pun telah digagas saat Hari Anak Nasional 2025 yang akan berlangsung pada 23 Juli 2025 mendatang.
Pertama ialah senam bersama, kedua bermain permainan tradisional berbasis kearifan lokal, ketiga menyanyikan lagu-lagu nasion dan daerah, dan keempat dongeng yang menceritakan tentang pahlawan Nasional.
"Saya akan menggaris bawahi, bahwa permainan tradisional ini sebagai solusi yang kami berikan agar anak-anak aktif bermain dan berinteraksi agar waktunya ini tidak habis dengan gadget."
"Hari Anak Nasional tahun ini juga berbeda, kalau biasanya diadakan di satu kota, ada perwakilan dari anak-anak seluruh Indonesia hadir, maka pada peringatan Hari Anak tahun ini kita selenggarakan di seluruh sekolah di seluruh Indonesia," bebernya.
Pemahaman akan tindak kekerasan ini ternyata juga dipahami oleh sejumlah siswa yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Seperti yang disampaikan oleh Yuanitia Arita Mahila, Siswi SMP Laboratorium UM Kota Malang.
Dengan adanya seminar ini ia berharap Hari Anak Nasional bisa menjadi momentum anak-anak Indonesia bisa berperilaku lebih baik di masa depan.
"Harapannya anak Indonesia bisa terhindar dari kekerasan seksual. Karena itu katanya bisa dari keluarga maupun orang sekitar."
"Itu penting diketahui, terutama bagi perempuan," ucapnya.
Dalam kegiatan yang juga dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, (Menko PMK RI) Pratikno.
Kemudian juga ada deklarasi anti kekerasan terhadap perempuan dan anak yang dilakukan oleh Menteri PPPA RI, Menko PMK RI dan Universitas Negeri Malang.
Tes kesehatan gratis juga dilakukan kepada masyarakat, mahasiswa dan anak-anak dari sejumlah sekolah yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Pelayanan di RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang Dianggap Belum Memuaskan, Masih Banyak Keluhan |
![]() |
---|
Rusak! Jalan Desa Ditanami Pisang Sudah Dianggarkan Dinas PUPR Tulungagung, Dikerjakan Awal 2026 |
![]() |
---|
Di Tengah Kegelapan, Lilin dan Melati Warnai Pelantikan Jabatan Kepala Dinas di Pemkab Madiun |
![]() |
---|
Kades di Nganjuk Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Penyalahgunaan APBDes, Ada Pemalsuan Nota dan Stempel |
![]() |
---|
8 Bulan Pemulihan Cedera, Akhirnya Rian Kembali Bermain untuk Persebaya, Ini Komentar Eduardo Perez |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.