Kunjungi Sumber Brantas Kota Batu, Menteri Hanif Soroti Masalah Pencemaran dan Lakukan Penghijauan

Kunjungi Sumber Brantas Kota Batu, Menteri Hanif Soroti Masalah Pencemaran dan Lakukan Penghijauan

Penulis: Dya Ayu | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Dya Ayu
PENGHIJAUAN - Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, dan Wali Kota Batu, Nurochman, saat penghijauan di Arboretum Sumber Brantas Kota Batu, Rabu (16/7/2025) 

SURYAMALANG.COM, BATU - Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, datang ke Arboretum Sumber Brantas di Kota Batu, Rabu (16/7/2025).

Di sana, Hanif mengunjungi titik nol Sungai Brantas yang merupakan mata air bersumber dari lereng Gunung Arjuno.

Selain itu, ia bersama dengan Wali Kota Batu Nurochman juga melakukan penghijauan dengan menanam pohon.

Kedatangannya untuk mengetahui secara langsung hulu Sungai Brantas, sekaligus mencari solusi penanganan soal pencemaran air yang muncul di beberapa aliran sungai yang mengalir melewati 17 kota/kabupaten di Jawa Timur itu.

“Kawasan hulu harus tetap dijaga kelestariannya, aliran sungai harus dibersihkan dan sungai harus kembali menjadi sumber utama air bersih untuk masyarakat, sebab masyarakat tak bisa terus menerus tergantung pada air tanah,” kata Hanif Faisol Nurofiq kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (16/7/2025).

Hanif mengatakan ada beberapa titik Sungai Brantas yang tercemar dan masuk kategori krusial, termasuk di aliran paling ujung di Kota Surabaya.

Tidak hanya di aliran paling ujung, ada beberapa aliran yang juga sudah tercemar.

Bahkan ada limbah logam berat yang membahayakan bagi lingkungan dan kesehatan.

Terkait hal ini, Kementerian Lingkungan Hidup akan memanggil para petinggi Perum Jasa Tirta I dan Perum Jasa Tirta II untuk mencari penyebab dan mengidentifikasi sumber pencemaran sungai-sungai.

Kementerian juga bekerjasama dengan Pemerintah Kota Batu sebagai pemegang kendali di daerah untuk membuat kebijakan agar masyarakat tetap menjaga kelestarian alam dan tak membuang limbah di sungai.

“Sungai Brantas dan Bengawan Solo termasuk sungai yang tercemar. Ini tugas kami dan kami juga akan merumuskan langkah penertibannya,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Utama Perum Jasa Tirta I, Fahmi Hidayat mengatakan, pihaknya telah berupaya dalam menangani pencemaran air di Sungai Brantas.

Bahkan menurutnya jika terjadi pencemaran mendadak atau loading shock, pihaknya langsung mengambil sampel air sungai untuk diteliti di laboratorium.

“Itu mulai di badan sungai, di waduk, di outlet yang potensi membuang limbah, misalnya rumah sakit, industri, kemudian Hotel, itu kami pantau dan Pak Menteri sudah tahu sungai-sungai di Jawa termasuk Sungai Brantas ini kondisinya tercemar sedang sampai berat,” terang Fahmi.

Lebih lanjut Fahmi menambahkan titik pencemaran paling krusial di aliran Sungai Brantas terjadi di aliran paling ujung yakni Kali Surabaya karena limbah industri dibuang di sana.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved