4 Fakta Whoosh yang Ditelisik KPK Sejak Awal 2025: Murni Ide Jokowi, Pakar Hampir Jatuh dari Kursi
4 Fakta Whoosh yang diam-diam sudah ditelisik KPK sejak awal 2025: murni ide Jokowi, pakar hampir jatuh dari kursi, Mahfud MD siap dipanggil.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Sarah Elnyora Rumaropen
SURYAMALANG.COM, - Sedikitnya ada empat fakta mengenai proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh, yang diam-diam sudah ditelisik oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
KPK baru-baru ini menyampaikan, pihaknya sudah menyelidiki dugaan mark up pada proyek Whoosh, sejak awal tahun 2025.
Di sisi lain, pakar transportasi publik dan analis kebijakan publik menyampaikan kesaksiannya, saat mendengar langsung kereta cepat murni ide dari Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi), hingga nyaris jatuh dari kursi.
Whoosh menjadi sorotan, sejak megaproyek itu mencatatkan utang Rp116 triliun yang ditanggung melalui konsorsium PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
Baca juga: Utang Whoosh Diperpanjang sampai 60 Tahun, Purbaya Angkat Jempol, Mahfud MD Curiga Mungkin Koruptif
Proyek yang digagas pada masa pemerintahan Jokowi itu diresmikan pada 2 Oktober 2023, dan pelunasan utang sempat diusulkan memakai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), namun ditolak oleh Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa.
Pada akhirnya, solusi untuk utang disepakati dengan memperpanjang tenor atau jangka waktu pelunasan pinjaman sampai 60 tahun dan tidak memakai APBN.
Berikut empat fakta Whoosh yang ditelisik KPK selengkapnya:
1. Dugaan Mark Up
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, mengungkapkan pihaknya sedang menyelidiki dugaan mark up proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh dan saat ini sedang dalam proses.
Budi menyebut, KPK juga fokus mencari bukti dan keterangan terkait unsur-unsur peristiwa pidana proyek era-Jokowi itu.
Akan tetapi, Budi belum bisa merinci apa saja temuan KPK, sebab proses penyelidikan yang sudah dilakukan sejak awal 2025, masih berlangsung.
"Adapun penyelidikan perkara ini sudah dimulai sejak awal tahun. Jadi memang ini masih terus berprogres dalam proses penyelidikan" jelas Budi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (27/10/2025).
"Karena memang masih di tahap penyelidikan, informasi detail terkait progres atau perkembangan perkaranya belum bisa kami sampaikan secara rinci" lanjutnya.
"Kami pastikan, KPK terus menelusuri melalui pihak-pihak yang diduga mengetahui, memiliki informasi, dan keterangan yang dibutuhkan untuk mengurai, memperjelas, dan membuat terang dari perkara ini," tuturnya.
2. Tidak Ada Kendala
Budi memastikan, KPK tidak menemui kendala khusus meski penyelidikan sudah berjalan hampir satu tahun.
Lebih lanjut, Budi meminta publik percaya pada proses hukum yang sedang berjalan saat ini.
| Nasib Rumah Pensiun Jokowi di Colomadu Tak Ditempati Akan Beralih Fungsi, Hunian Lama Tetap di Hati |
|
|---|
| Sosok Hasan Nasbi Komisaris Pertamina Buat Purbaya Balas Sentilan dengan Hasil Kerja: Mana Indeks? |
|
|---|
| Ular Liar Sering Muncul di Rumah Warga Trenggalek saat Musim Hujan, Simak Imbauan dari Damkar |
|
|---|
| Kesaksian Warga yang Selamat dari Maut saat Rumahnya Tertimpa Pohon Tumbang di Desa Modangan Blitar |
|
|---|
| KRONOLOGI Suami Bunuh Istri Siri di Sumbermanjing Wetan Malang, Dipukul dan Dibakar Secara Sadis |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.