Chromebook Jadi Sorotan, SMP Katolik Marsudisiwi Kota Malang Tunjukkan Sisi Positif di Ruang Kelas

"Waktu itu hanya ada pemberitahuan saja dan kami diminta ikut pelatihan di Surabaya."

"Bahkan awalnya kami sempat meminjam Chromebook dari salah satu sekolah untuk dibawa ke pelatihan."

"Setelah itu, beberapa waktu kemudian, bantuan resmi kami terima," ungkapnya.

Meski publik tengah dihebohkan dengan kabar penetapan empat pejabat Kemendikbudristek sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung terkait pengadaan Chromebook, Yayuk mengaku tidak terlalu mengikuti perkembangan kasus tersebut.

"Saya pribadi tidak begitu mengikuti soal itu. Fokus kami adalah bagaimana memanfaatkan bantuan ini sebaik mungkin untuk kebutuhan siswa," ucapnya.

Sementara itu Bella, Guru IT di SMP Katolik Marsudisiwi mengaku, Chromebook ini cukup penting dalam menunjang siswa untuk belajar.

Apalagi Chromebook ini memiliki akses yang cukup terbatas.

Di mana siswa tidak bisa menggunakan Chromebook ini sembarangan ketika proses belajar mengajar sedang berlangsung.

"Chromebook ini memiliki akses terbatas dan harus login di akun belajar id."

"Jadi siswa yang memakainya hanya dikhususkan untuk belajar, aksesnya tidak luas dan lebih terkontrol."

"Berbeda dengan laptop biasa atau komputer, kadang malah digunakan anak-anak untuk bermain game," katanya.

Sejauh ini kata Bella, pihaknya tidak memiliki kendala berarti dengan Chromebook bantuan dari pemerintah ini.

Justru Chromebook ini dianggapnya cukup membantu siswa dalam pembelajaran.

"Kalau kendala gak ada."

"Karena di dalamnya ini sudah komplit. Berbagai macam aplikasi juga sudah premium, seperti Canva, jadi membantu siswa dalam belajar," tandasnya.