Mahasiswi Unair Kenalkan Blitar Lewat Inovasi E-Cerkak, Zalfaa Putri Lestarikan Sejarah Lewat Cerita

Di tengah proses panjang seleksi duta wisata, Zalfaa tampil dengan gagasan menghidupkan kembali cerita-cerita rakyat Blitar melalui media digital. 

Penulis: sulvi sofiana | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/ISTIMEWA
JENG PERSAHABATAN : Mahasiswi Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga (Unair), Zalfaa’ Putri Arfiliesia mencetuskan program tersebut saat mengikuti ajang Pemilihan Duta Wisata Gus Jeng Kabupaten Blitar 2025, yang mengantarkannya meraih gelar Jeng Persahabatan. 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA  - Mahasiswi Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga (Unair), Zalfaa’ Putri Arfiliesia melahirkan inovasi kreatif bernama E-Cerkak untuk memperkenalkan kekayaan budaya daerah asalnya, Blitar.

Zalfaa mencetuskan program tersebut saat mengikuti ajang Pemilihan Duta Wisata Gus Jeng Kabupaten Blitar 2025, yang mengantarkannya meraih gelar Jeng Persahabatan.

Di tengah proses panjang seleksi dan karantina duta wisata, Zalfaa tampil dengan gagasan menghidupkan kembali cerita-cerita rakyat Blitar melalui media digital. 

Baginya, legenda dan kisah sejarah bukan hanya warisan yang perlu dikenang, tetapi juga potensi besar untuk menguatkan citra Blitar sebagai “Land of Kings”.

“Dalam E-Cerkak, aku menceritakan segala legenda yang ada di Kabupaten Blitar untuk menyongsong branding landmark-nya Blitar, yaitu Land of Kings,” ujar Zalfaa. 

“Jadi kayak Bung Karno, tokoh dari golongan muda seperti Sukarni, dan pemimpin kerajaan seperti Majapahit itu ada di Blitar. Aku mengulik kembali sejarah untuk diceritakan karena tanpa adanya cerita mulut ke mulut, sejarah ini akan hilang,"ungkapnya.

Inspirasi untuk membuat E-Cerkak datang dari konten seorang YouTuber, Nadia Omara. 

Namun, Zalfaa mengemasnya dalam gaya yang khas, dengan pendekatan naratif yang akrab bagi masyarakat Blitar, terutama generasi muda. 

Melalui cerita pendek digital yang ia produksi, Zalfaa berupaya membangun koneksi emosional masyarakat dengan sejarah daerah mereka sendiri.

Bagi Zalfaa, melestarikan budaya bukan hanya soal menjaga tradisi lama, tetapi juga tentang bagaimana menghidupkannya kembali melalui medium yang relevan dengan zaman. 

“Cerita rakyat itu seperti jembatan antara masa lalu dan masa kini. Lewat E-Cerkak, aku ingin agar orang-orang tidak hanya tahu kisahnya, tapi juga merasa memiliki dan bangga terhadap sejarah mereka,” tuturnya.

Tak hanya berhenti di ranah digital, Zalfaa juga menggagas program Gowes Bareng Duta Blitar, sebuah kegiatan yang menggabungkan promosi pariwisata dan olahraga. 

Lewat pendekatan yang menyenangkan ini, ia ingin mengajak masyarakat untuk mencintai daerahnya dengan cara yang lebih aktif dan partisipatif.

Meski hanya menyabet gelar Jeng Persahabatan, Zalfaa mengaku pengalaman di ajang duta wisata ini sangat berarti. 

Ia merasa diberi ruang untuk menyuarakan ide, mengasah empati, dan belajar menjadi representasi yang baik bagi daerahnya. 

“Gelar Gus Jeng adalah suatu hal yang berat, di mana di ranah publik kita adalah representasi dari Blitar,” katanya. 

 

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved