Asal-usul Nama Merjosari Kota Malang dari Prasasti Kuno, Punya Makna Air Kehidupan Bawa Kebahagiaan

Dialog-dialog diselipi pesan moral. Gelak tawa penonton dibumbui perenungan tentang pentingnya menjaga warisan budaya dan alam sekitar.

Di ujung pertunjukan, sosok Mbah Joyo kembali tampil, menyampaikan pesan penutup penuh makna, layaknya pengajian kecil yang membumi di tengah lakon jenaka.

Festival Merjosarian dan pertunjukan Ludruk ini menjadi penegas bahwa budaya tak harus ditinggalkan di tengah arus modernisasi.

Justru, lewat kreativitas warga, sejarah bisa dihidupkan kembali, dengan cara yang menyenangkan, membekas, dan mempersatukan.

“Yang ingin kami sampaikan lewat acara seperti ini sederhana saja,” kata Suryo.

"Jangan lupakan kearifan lokal. Boleh dikembangkan, silakan. Tapi jati diri kita, jangan sampai hilang," tegasnya.

Dan malam itu, Merjosari tak hanya merayakan sebuah festival.

Ia sedang meneguhkan akar budayanya, dalam sorotan lampu panggung dan sorak sorai warga yang merindukan cerita lama, yang tak pernah benar-benar usang.