Warga Sampang Madura Hidup dalam Kubangan Janji, Tinggal di Gubuk Sempit, Tak Pernah dapat Bansos

Laporan Hanggara Pratama

SURYAMALANG.COM, SAMPANG - Di tengah gemuruh program Bantuan Sosial (Bansos) yang digulirkan Pemerintah Pusat hingga Daerah, terselip kisah getir seorang ibu rumah tangga yang hidup sengsara.

Namanya Muzayyanah (36), warga Dusun Bandungan, Desa Tanggumong, Kecamatan Sampang, Madura.

Dia tinggal di gubuk berdinding bambu dan berlantai semen, berukuran hanya 2x4 meter, lebih kecil dari ruang tamu kebanyakan rumah warga.

Rumah itu bukan sekadar tempat berteduh, melainkan segala-galanya bagi Muzayyanah dan anaknya.

Sang suami, Hermanto, kini sedang merantau ke luar Jawa demi sesuap nasi.

Baca juga: Petani Tembakau di Sampang Madura Bisa Bernapas Lega, Cuaca Kembali Bersahabat Setelah Ditikam Cemas

Sementara di tanah kelahirannya, sang istri masih menanti secercah perhatian yang tak kunjung datang.

"Sudah puluhan tahun kami tinggal di sini."

"Tak pernah ada bantuan dari Pemerintah Desa, Kabupaten, Provinsi, bahkan Pusat."

"Semua hanya janji,” kata Muzayyanah kepada SURYAMALANG.COM, Senin (21/7/2025).

Muzayyanah menuturkan, rumahnya pernah didata dan difoto oleh perangkat desa.

Katanya, untuk pengajuan bantuan bedah rumah.

Namun waktu berlalu, harapan itu berubah jadi janji kosong.

Tak ada bedah rumah, tak ada sembako, bahkan bantuan tunai dari Dana pun tak pernah dia rasakan.

Yang lebih menyakitkan, menurut Muzayyanah, justru warga yang tergolong mampu malah menerima Program Keluarga Harapan (PKH).

Baca juga: Kisah Mbah Yem, Nenek Tangguh dari Pare Kediri yang Menolak Mengemis Meski Hidup di Gubuk Sederhana