Surabaya

Kebun Raya Mangrove Surabaya Masuk Jaringan World Mangrove Center

Predikat baru ini menjadi komitmen Surabaya mendukung pelestarian ekosistem mangrove dan keanekaragaman tanaman global

Pemkot Surabaya
KONSERVASI MANGROVE DUNIA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat menghadiri Workshop Nasional bertema Kebun Raya Mangrove Surabaya Kurangi Emisi Karbon dan Mendukung Ketahanan Pangan untuk Negeri, Sabtu (26/7/2025). Kebun Raya Mangrove (KRM) Surabaya resmi bergabung dalam World Mangrove Center (WMC) dan Botanic Gardens Conservation International (BGCI). 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Kebun Raya Mangrove (KRM) Surabaya resmi bergabung dalam World Mangrove Center (WMC) dan Botanic Gardens Conservation International (BGCI).

Predikat baru ini menjadi komitmen Surabaya mendukung pelestarian ekosistem mangrove dan keanekaragaman tanaman global.

WMC merupakan inisiatif nasional Indonesia yang bergerak dalam konservasi mangrove, termasuk aspek riset, rehabilitasi ekosistem, dan kolaborasi internasional.

WMC menjadi pusat mangrove internasional yang dikembangkan oleh Pusat Standardisasi Instrumen Pengelolaan Hutan Berkelanjutan (Pustarhut - KLHK) bekerja sama dengan pemerintah Jerman.

Sedangkan BGCI merupakan organisasi global yang memfasilitasi konservasi tanaman melalui jaringan kebun botani dan mendorong praktik terbaik, pendidikan, dan advokasi kebijakan konservasi tanaman di seluruh dunia.

Baca juga: Momen Libur Sekolah Juli 2025, Ribuan Wisatawan Padati Kebun Binatang Surabaya

Organisasi ini berperan dalam mengoordinasikan kerja konservasi tanaman secara global.

Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), R Hendrian mengatakan bahwa peluang keterlibatan Indonesia dalam World Mangrove Center (WMC) sangat besar. Hal itu karena Indonesia memiliki luas hutan mangrove terbesar di dunia.

"Peluang ini harus dilihat sebagai peluang yang sangat baik, bukan hanya bagi KRM Surabaya, tetapi juga bagi Indonesia,” ujar Hendrian pada Workshop Nasional bertema 'Kebun Raya Mangrove Surabaya Kurangi Emisi Karbon dan Mendukung Ketahanan Pangan untuk Negeri', Sabtu (26/7/2025).

Tak hanya menjadi bagian dari MWC, KRM Surabaya secara resmi juga masuk sebagai anggota organisasi dunia BGCI. Mewakili Kota Surabaya dan Indonesia, BRIN berharap peluang ini harus dimanfaatkan sebagai komitmen bersama menjaga kelestarian.

"BRIN sebagai pembina kebun raya di Indonesia tentu berharap, kesempatan ini dapat dimaksimalkan oleh Pemkot Surabaya dan KRM, untuk membawa nama Indonesia ke panggung dunia,” katanya.

KRM Surabaya saat ini baru berusia dua tahun. Menurutnya, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya telah berhasil mengubah kawasan mangrove menjadi lebih optimal dalam waktu singkat. 

"Luas lahan terbangun dan termanfaatkan saat ini sudah cukup luas. Ini merupakan salah satu prestasi yang layak diapresiasi,” ujar Hendrian.

Infrastruktur KRM Surabaya juga menunjukkan kemajuan yang membanggakan. Baginya, keberhasilan KRM Surabaya ini bukan hanya dari sisi infrastruktur, tetapi juga keterlibatan aktif dalam jejaring kerja sama internasional.

"Semua prestasi itu, kami catat, kami amati, dan kami menyimpulkan bahwa Kebun Raya Mangrove Surabaya memang layak untuk mendapatkan apresiasi dan catatan yang istimewa,” katanya.

Kolaborasi antara Pemkot Surabaya dengan berbagai pihak dinilai menjadi kunci keberhasilan dalam pengelolaan kawasan konservasi ini. “Sekali lagi saya mengucapkan apresiasi dan terima kasih atas prestasi ini,” imbuhnya.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved