Jember
Danar Antre BBM 100 Meter Sebelum SPBU, Kelangkaan BBM di Jember Dampak Kemacetan Jalur Banyuwangi
Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dirasakan Danar dan warga Jember lainnya tak lepas dari efek penutupan jalur Gumitir, Jember Jawa Timur.
Laporan : Imam Nawawi
SURYAMALANG.COM, JEMBER - Danar Yunus, seorang driver ojek online (ojol) di Jember menjadi contoh nyata bagaimana masyarakat mulai terdampak kelangkaan BBM efek dari kemacetan lalu lintas jalur dari dan ke Banyuwangi.
Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dirasakan Danar dan warga Jember lainnya tak lepas dari efek penutupan jalur Gumitir, Jember Jawa Timur.
Sementara di sisi lain, jlaur Situbondo-Banyuwagi juga tak lepas dari kemacetan karena terbatasnya kapal penyeberangan ke Bali.
Danar tak bisa meraup rezeki sebagai driver Ojol secara maksimal karena waktu habis untuk mengantre di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Ia kesulitan mendapatkan bahan bakar supaya kendaraannya bisa beroperasi.
Dia sudah satu jam lebih mengantre di SPBU Jalan Ahmad Yani Jember, Minggu (27/7/2025).
Pria berjaket ojol warna hijau ini mengikuti antrean BBM di SPBU tersebut sejak pukul 11.45 WIB di Jalan Gatot Subroto tepat di depan Gedung TP-PKK Jember.
Terik matahari tidak menyurutkan semangatnya untuk mendapatkan pertalite.
Selangkah-demi selangkah pria mendorong sepeda motornya ke depan sesuai urutan antrean menuju lokasi SPBU di Jalan Ahmad Yani Jember.
Pantauan di lapangan hingga pukul 13.00 WIB, Ojol asal Kecamatan Puger Jember tersebut masih belum bisa mendekat di lokasi SPBU, sebab antrean kendaraan sangat mengular.
"Saya sudah seratus meter lebih jalan kaki (dorong sepeda motor) ini, untuk mengantre BBM," ujar Danar Yunus kepada Tribun Jatim Network (SURYAMALANG.COM)
Menurutnya, kelangkaan BBM membuat pekerjaan para ojol terhambat, sebab waktu mereka habis antre di SPBU sehingga banyak orderan tidak terambil.
"Biasanya sudah dapat orderan, tapi gara-gara antre BBM mau gimana lagi. Sebetulnya orderan rame, tapi BBM-nya susah," kata Danar.
Danar mengaku sudah membatalkan dua orderan penumpang selama antre BBM ini. Sebab sepeda motornya kehabisan bahan bakar dan tidak bisa beroperasi.
"Dan driver lain juga banyak yang antre BBM juga. Otomatis jumlah driver ojol yang online juga berkurang, apalagi lokasi pengambilannya jauh, jadi harus terpaksa di cancel," tuturnya.
Dia mengaku ketika BBM di Kendaraanya masih ada, sempat mencoba mampir di SPBU lain cuma kondisinya juga rame dan antre.
"Jadi saya lewati, cuma siang ini karena bensin di motor sudah habis, mau tidak mau harus diisi meski harus antre," ungkap Danar.
Danar mengaku tersiksa dengan kelangkaan BBM ini, karena pendapatannya berkurang akibat kondisinya tersebut.
"Gimana ya, sangat tersiksa dengan kelangkaan ini. Mungkin butuh dua jam lagi bisa dapat BBM," paparnya.
Nampak, antrean kendaraan yang melakukan pengisian di SPBU Jalan Ahmad Yani Kelurahan Kepatihan Kecamatan Kaliwates Jember tersebut sangat panjang hampir 300 meter.
Rata-rata antrean pengisian BBM tersebut didominasi pengendara roda dua.
Menanggapi hal tersebut, Pengawas SPBU Jalan Ahmad Yani Jember Muhamad Saiful mengungkapkan antrean kendaraan berlangsung sejak pukul 05.00 dini hari hingga siang ini.
"Tadi dari Pihak polres juga melakukan sistem buka tutup (SPBU), supaya tidak terjadi kemacetan lalu lintas akibat antrean. Dan baru dibuka lagi pukul 11.00 WIB," tanggapnya.
Saiful menjelaskan, Truk Pertamina baru tiba di SPBU Jalan Ahmad Yani Jember pada pukul 12.45 WIB dengan membawa 24.000 liter jenis pertalite.
"Kalau stoknya lancar sebetulnya, cuma jalur distribusinya yang terganggu. Karena jalur pengiriman lintas," ucapnya.
Saiful mengakui nyaris kehabisan stok kemarin di hari ketiga penutupan Jalur Gumitir. Beruntung pada pukul 01.00 dini hari tadi, Truk Pertamina datang membawa pasokan BBM.
"Dan langsung di jual tadi, cuma saat pukul 10.00 WIB tadi sudah habis, jadi pengisian pun di tutup dan baru dibuka kembali pukul 11.00 WIB," katanya.
Jenis BBM yang tersedia di SPBU Jalan Ahmad Yani Jember baru Pertalite, sementara untuk jenis lainnya masih dalam pengiriman.
"Pertamina DEX dan Pertama Turbo masih kosong. Kalau Bio Solar kami memang tidak jual. Ini tinggal Pertalite," imbuhnya.
Sejak adanya penutupan Jalur Gumitir, Saiful mengatakan memang terjadi keterlambatan pengiriman BBM dari Depo Banyuwangi menuju SPBU Jember.
"Bisanya cuma 6 jam waktu pengiriman, setelah ada penutupan jalur Gumitir, waktu pengiriman mencapai 11 jam kalau lancar, kalau macet kayak kemarin bisa mencapai 15 jam waktu pengiriman," tambahnya.
Warga Perumahan di Jember Mendadak Kompak Jual Rumah, Jengkel karena Terisolir |
![]() |
---|
Kondisi Terkini Korban Kecelakaan Bus Wisata Rombongan RS Bina Sehat Jember di Probolinggo, Evakuasi |
![]() |
---|
Proyek Spillway Sungai Tanggul Berjalan, Khofifah Target 1.046 Hektar Sawah di Jember Terairi Lagi |
![]() |
---|
Jumlah Kasus Campak di Jember Alami Kenaikan, Tercatat Sudah Capai 45 Kasus |
![]() |
---|
Teror Monyet Liar di Jember, 5 Warga Termasuk Lansia dan Anak jadi Korban Gigitan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.