Breaking News

Nasib Kurir JNT Bojonegoro Dianiaya Pelanggan Tetap Serahkan Paket Rp85 Ribu, Polisi Turun Tangan

Nasib kurir J&T Bojonegoro dianiaya pelanggan tetap serahkan paket Rp85 ribu, COD kena tempeleng kasus melebar ke polisi, ini kata Kapolsek.

|
Facebook: Ahmad Charis
KURIR J&T DIANIAYA : Tangkapan layar dari video viral di Instagram menunjukkan seorang kurir J&T diduga dianiaya oleh penerima paket COD di Desa Ngunut, Kecamatan Dander, Bojonegoro, Sabtu (26/7/2025). Kurir tampak membela diri bertanya apa kesalahannya. Kini kasus dilaporkan ke polisi Polsek Dander. 

SURYAMALANG.COM, - Kurir paket J&T ekspres berinisial Y (24) mengalami nasib sial bertemu pelanggan yang mudah emosi dan melakukan penganiayaan. 

Peristiwa itu berlangsung di Desa Ngunut, Kecamatan Dander, Bojonegoro, Jawa Timur pada Sabtu (26/7/2025) sore ketika kurir dan pelanggan sedang melakukan transaksi dengan sistem Cash on Delivery (COD). 

Meski mendapatkan penganiayaan, namun kurir paket tetap menyerahkan barang senilai Rp85 ribu pesanan pelanggan.

Pelanggan yang diduga melakukan penganiayaan berinisial PP, warga Desa Ngunut. Kecamatan Dander.

Baca juga: DPRD Sampang Soroti Kesehatan Mental Zainal Arifin PNS yang Menganiaya Kurir JNT di Pamekasan Madura

Kapolsek Dander, Iptu Warsito membenarkan adanya laporan dugaan penganiayaan tersebut.

Warsito mengungkapkan, kejadian berawal dari komunikasi antara korban dan pelaku melalui pesan WhatsApp.

Awalnya korban sempat menghubungi pelaku lewat chat WhatsApp untuk menginformasikan paket akan dikirim.

Namun dalam percakapan tersebut terjadi cek-cok antara kurir dan pelanggan.

"Meski sempat terjadi ketegangan, korban tetap berinisiatif untuk menyerahkan paket secara langsung" ujar Warsito, pada Minggu (27/7/2025).

"Akhirnya mereka sepakat bertemu di pinggir Jalan Raya Dander Ngasem, tepatnya di depan lapangan Desa Ngunut," imbuhnya. 

Baca juga: 7 Fakta Kurir JNT Pamekasan Dipiting Zainal Arifin gegara Paket COD, Berhembus Dikenai Tipiring

Namun, saat pertemuan berlangsung dan korban hendak menyerahkan barang, suasana kembali memanas.

Pelanggan sempat melontarkan ucapan bernada kasar.

“Omonganmu soyo suwe, soyo gak penak mas (ucapanmu semakin lama kok semakin nggak enak mas)" ujar Warsito meniru percakapan antara korban dan pelaku.

"Yang dibalas oleh korban dengan, “Gak penak piye to mas? (nggak enak gimana to mas),” lanjut Warsito.

Cek-cok semakin memuncak hingga pelaku tiba-tiba menempeleng helm korban dan mencakar lehernya.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved