Kota Malang

Penjual Bambu Tiang Bendera di Kota Malang Keluhkan Sepi Pembeli Jelang Perayaan Agustusan

Penjualan bambu untuk tiang bendera menjelang HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) mengalami penurunan.

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Kukuh Kurniawan
PENURUNAN - Nazar saat menata stok bambu rampal yang cocok sebagai tiang bendera, Kamis (31/7/2025). Penjualan bambu untuk tiang bendera di Kota Malang mengalami penurunan dan tidak ramai seperti tahun lalu. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Penjualan bambu untuk tiang bendera menjelang HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) mengalami penurunan.

Kondisi tersebut dikeluhkan oleh penjual bernama Nazar yang berjualan bambu di wilayah Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Kamis (31/7/2025).

Ia menjelaskan, penjualan bambu di tahun ini sepi bahkan terbilang anjlok hingga 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Sepi, tidak seramai seperti tahun-tahun sebelumnya."

"Sekarang dalam sehari bisa laku 50 batang saja, itu sudah bagus," ujarnya kepada SURYAMALANG.COM.

Baca juga: HUT ke-80 Kemerdekaan RI, Bendera Merah Putih 80 Meter Terbentang di Kelurahan Bareng Kota Malang

Angka penjualan itu sangat kontras apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024.

Di tahun lalu, dalam sehari mampu menjual hingga 200 batang bambu.

"Di akhir Juli hingga sampai tanggal 5 Agustus, merupakan puncak jualan. Kalau sudah di atas tanggal itu, penjualan berangsur mulai sepi," jelasnya.

Nazar menduga, penurunan penjualan bambu ini disebabkan dua faktor.

Yaitu, banyak warga yang memilih menggunakan tiang bambu dari tahun sebelumnya, kemudian pasokan bambu jenis rampal yang sering dicari untuk tiang bendera lebih sulit didapatkan.

"Sekarang, cari pasokan bambunya itu juga agak sulit."

"Mungkin sepertinya belum masuk masa panen," tambahnya.

Dirinya menerangkan, jenis bambu yang cocok sebagai tiang bendera adalah bambu rampal.

Bambu ini diminati karena karakteristiknya yang ringan, berdiameter kecil, namun memiliki ketinggian yang tepat mencapai 7 hingga 7,5 meter.

Baca juga: Layang-layang Buatan Mulyadi Laris Manis Diburu Warga Blitar, Bisa Dapatkan Omzet Rp 5 Juta per Hari

"Untuk satu batang bambu rampal, saya jual dengan harga Rp 15 ribu."

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved