Kota Malang
Kisah Pelukis Batu Granit Pasuruan dalam Pameran BI Youth Tiful Festival 2025 di Malang Town Square
Kisah Pelukis Batu Granit Pasuruan dalam Pameran BI Youth Tiful Festival 2025 di Malang Town Square
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, MALANG - Butuh ketelitian dalam proses membuat lukisan dari baru granit. Itulah yang dilakukan oleh Murdiono, pria dari Desa Cendono, Kabupaten Pasuruan.
Ditemui di booth pameran dalam kegiatan BI Youth Tiful Festival 2025 yang digelar oleh Bank Indonesia Malang, Murdiono, serius dalam menyelesaikan lukisannya.
Sembari duduk tenang di dalam keramaian Malang Town Square (Matos), Murdiono membuat potret wajah Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.
Dengan mengandalkan sebuah alat menyerupai tombak dengan ukuran yang cukup kecil, ia mulai merangkai cerita dalam lukisan.
Pandangannya pun tak goyah dari batu granit yang ada di depannya.
Baca juga: Dukung UMKM dan Ekonomi Syariah, Bank Indonesia Buka Malang BI Youth Tiful Festival 2025 di Matos
"Sebenarnya aliran lukis yang saya buat ini bernama Pointilisme, tapi ada juga yang bilang ini Dot pakai titik-titik," ucapnya kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (30/7/2025).
Pria yang akrab disapa Dyon ini telah menekuni seni lukis sejak lama.
Hanya saja, untuk seni lukis dengan media batu granit ini baru ia tekuni sejak 2011 silam.
Awalnya, Dyon kerap mendapatkan pesanan untuk membuat tulisan di atas batu granit untuk makam orang Tionghoa.
Lambat Laun, ia mencoba untuk membuat lukisan orang dari media batu granit.
"Kalau yang paling sering itu mendapatkan pesanan untuk makam orang Tionghoa."
"Kadang mereka meminta membuat tulisan, kadang foto orang yang meninggal bahkan juga dewa," ujarnya.
Batu granit bukanlah media yang ramah bagi pelukis. Permukaannya keras, licin, dan gelap.
Ia tidak menyerap warna seperti kertas atau kanvas. Namun di situlah daya pikatnya.
"Kalau medianya kertas kan dasarnya putih. Kalau batu ini dasarnya hitam tapi ketika digores jadi putih."
"Jadi seni ini seperti melukai batu, kemudian muncul bintik putih. Nah, aku mainnya negatif," ungkapnya.
Alat yang digunakannya pun juga ia Kustom sendiri.
Pria dari Desa Cendono Kabupaten Pasuruan ini membuat alat seperti tombak kecil yang terbuat dari baja.
Ujung tombak tersebut dibuat cukup lancip agar dapat melukai batu granit yang menjadi media lukisnya.
Proses melukisnya pun dibuat secara manual, dengan lebih dulu membuat sketsanya, baru kemudian ditotol-totol untuk membuat bintik-bintik kecil.
Bintik-bintik kecil itulah yang kemudian memancarkan sebuah gambar yang begitu indah dari batuan granit.
"Kalau dibilang awet ya awet, tapi kalau kena air hujan, nanti basah, warnanya jadi abu-abu."
"Tapi kalau sudah kering, bintiknya jadi putih lagi," kata Dyon.
Butuh ketelatenan, kesabaran, dan teknik yang sangat halus untuk membuat satu lukisan utuh.
Satu potret bisa ia kerjakan selama dua hingga tiga hari, tergantung kompleksitasnya.
Bahkan ada yang dikerjakan dalam waktu satu pekan.
"Kalau pakai baju-baju seperti baju warna putih, atau baju batik itu nitiknya banyak banget."
"Tapi kalau hanya potret saja, itu bisa cepat," ujarnya.
Karya lukis granit dari Murdiono ini telah didengar sampai ke telinga sejumlah pejabat.
Mantan Menteri Pariwisata Sandiaga Uno hingga Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pernah memesannya.
Tidak ada harga pasti seandainya ada seseorang yang menginginkan lukisannya.
Namun biasanya, Murdiono hanya melihat dari ukuran granit yang diinginkan, dan seberapa rumit dari proses membuatnya.
"Umumnya orang-orang ini pesan di ukuran 10x12cm atau 12x15cm Tapi ada juga yang ukuran 30x40cm."
"Kalau kecil masih di harga Rp 500-800 ribu. Tapi kalau sudah besar bisa mencapai Rp 1 Juta. Seperti yang dipesan pak Sandiaga itu mencapai Rp 12 juta, itu yang paling mahal," tandasnya.
25 Anak di Kota Malang Sudah Sah Miliki Status Perwalian, Hasil Kolaborasi Pemkot dan Kejari |
![]() |
---|
Stok Beras Bulog Malang Mencapai 68 Ribu Ton, Penyaluran SPHP Terealiasasi 18 Persen |
![]() |
---|
Komisi B DPRD Malang Heran Pemkot Tetap Tarik Retribusi Pedagang Pasar Blimbing, Tanpa Layanan Balik |
![]() |
---|
Pedagang Pasar Blimbing Tagih Janji Politik, Audiensi dengan DPRD Kota Malang |
![]() |
---|
Serapan Beras SPHP di Jawa Timur Terealisasi 6,17 Persen, Pemprov Jatim Gencarkan Pasar Murah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.