Kabupaten Pasuruan

Penjaga Warkop di Pasuruan Jadi Detektif Berhasil Menciduk Maling Motornya

Percuma Lapor Polisi, Penjaga Warkop Pasuruan Jadi Detektif Demi Mencari Motor yang Hilang, Ketemu!

|
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Luhur Pambudi
KORBAN CURANMOR - Ahmad Miftahusy Rozaq (28) seusai menjalani sesi simbolik penyerahan kunci motor setelah Konferensi Pers pengungkapan kasus, di depan Gedung Bidang Humas Mapolda Jatim, Jumat (1/8/2025). 

SURYAMALANG.COM, PASURUAN - Penjaga warkop asal Kabupaten Pasuruan, Ahmad Miftahusy Rozaq (28), punya inisiatif menjadi detektif untuk mencari motornya yang dicuri maling.

Berkat usahanya itu, Rozaq pun kembali bersua dengan motor kesayangannya, Yamaha Vixion.

Kebahagiaan pun terpancar dari wajahnya saat berjabat tangan Direktur Ditreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Widi Atmoko, saat momen simbolik penyerahan motor curian yang berhasil ditemukan Tim Jatanras Polda Jatim dari tangan pelaku.

Di balik itu, Rozaq punya andil dalam mempermudah kerja polisi memburu dan menangkap pelaku pencuri motornya.

Ia sempat melaporkan pencurian motornya ke anggota kepolisian di Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan.

Selama dua hari pascamelaporkan kejadian tersebut, anggota Polsek tersebut tak memberikan perkembangan hasil penyelidikan apa pun.

Baca juga: Korban Curanmor di Kota Malang Bahagia, Motor yang Dicuri Maling Kini Kembali dalam Kondisi Bagus

Layaknya peribahasa "lebih baik menyalakan sebuah lilin daripada mengutuk kegelapan", Rozaq tak ingin cuma sekadar berpangku tangan meratapi nasib motornya yang hilang. Ia mulai berinisiatif mencari sendiri sosok maling yang mencuri motornya; mirip detektif.

Rozaq memulainya dengan mencari rekaman CCTV di sekitar area warkopnya.

Karena, insiden pencurian itu, terjadi saat dirinya membiarkan motornya terparkir di depan warkop kawasan Jalan Kepulungan, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (12/7/2025) pagi.

Sekitar pukul 04.00 WIB, ia berniat menutup warkop dan beristirahat di dalam. Namun, motornya sengaja dibiarkan tetap diparkir depan teras warkop.

Pasalnya, ia kesulitan mengunci dua gembok pada kedua ruji roda motornya. Entah apa sebabnya. Lubang garpu pengunci gembok, kebetulan ngadat, tak mau menancap tepat pada lubangnya, seperti biasa.

Tapi, ia tak ingin direpotkan dengan perkara gembok ngadat dalam kondisi diserang habis-habisan oleh rasa kantuk yang teramat sangat pada pagi hari itu.

Ia memutuskan membiarkan motor terparkir di depan warkop. Karena merasa situasi jalanan depan warkopnya mulai berangsur-angsur ramai.

Apalagi, warga sekitar warkopnya juga mulai bangun untuk salat subuh ke masjid, ada juga yang mulai berpergian belanja ke pasar terdekat, dan beberapa orang juga tampak sudah pergi bekerja.

Baca juga: Kronologi Sekeluarga Jadi Komplotan Curanmor di Kepanjen Malang, Ayah Tega Jerumuskan 3 Anaknya

Namun, perkiraan bahwa motornya bakal aman meleset. Ternyata, sekitar pukul 08.00 WIB, ia mendapati kenyataan bahwa motornya raib dicuri oleh maling.

Sumber: Surya Malang
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved