Kabupaten Kediri
Viral Menolak Sound Horeg, Warga Kediri dapat Intimidasi, Kini Polemik Berakhir Damai Lewat Mediasi
Viral Menolak Sound Horeg, Warga Kediri dapat Intimidasi, Kini Polemik Berakhir Damai Lewat Mediasi
Laporan Isya Anshori
SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Polemik penolakan terhadap pawai sound horeg yang sempat viral di Kabupaten Kediri akhirnya berakhir damai.
Eko Mariyono warga Desa/Kecamatan Kepung yang sebelumnya mengaku mendapat intimidasi usai menolak acara tersebut, kini telah berdamai dengan panitia dan pihak desa.
Proses mediasi berlangsung di Kantor Kecamatan Kepung pada Jumat (1/8/2025) malam dengan difasilitasi oleh unsur Forkopimca dan jajaran kepolisian.
Ratusan warga turut hadir menyaksikan langsung upaya penyelesaian konflik yang menyedot perhatian publik nasional tersebut.
Kapolsek Kepung AKP Bambang Suprijanto membenarkan adanya mediasi tersebut.
Menurutnya, pertemuan itu mempertemukan seluruh pihak yang terlibat, termasuk Eko Mariyono dan istri, panitia Kepung Carnival serta perangkat Desa Kepung yang dipimpin langsung oleh Kepala Desa Ida Arief.
Baca juga: Apa pun Namanya, Jika Sound Horeg Memicu Kebisingan dan Mengganggu Warga, Maka Fatwanya Tetap Haram
"Mediasi dilaksanakan di Kecamatan Kepung dengan difasilitasi Forkopimca. Berlangsung aman dan lancar," kata AKP Bambang saat dikonfirmasi SURYAMALANG.COM, Sabtu (2/8/2025) sore pukul 16. 40 WIB.
Kapolsek menambahkan, persoalan yang terjadi lebih disebabkan oleh misskomunikasi dan kurangnya ruang dialog antara pihak yang pro dan kontra terhadap acara.
Namun situasi kini telah mencair dan kedua belah pihak sepakat untuk saling memaafkan.
"Hasilnya damai dan saling memaafkan," imbuhnya.
Sebelumnya, Eko Mariyono mengaku telah menyuarakan penolakan terhadap acara sound horeg sejak tahun 2022.
Dalam siaran langsung di salah satu radio di Kediri, Eko menilai kegiatan tersebut mengganggu ketenangan lingkungan dan berdampak negatif terhadap warga, terutama lansia dan anak-anak.
Namun, keluhannya tidak mendapat respons dari pihak desa.
"Tahun 2022 saya protes ke desa, tapi tidak ada respons. Lalu 2023 malam takbiran ada anak-anak bawa sound besar, bukan takbiran malah musik remix. Saya tegur, malah dikeroyok. Untung tidak kena," ungkap Eko.
Meski Turun Hujan, BPBD Kabupaten Kediri Siapkan 50 Tandon Air Baru, Antisipasi Kemarau Ekstrem 2025 |
![]() |
---|
Waspada Hujan Deras Disertai Angin Kencang Menerjang, BPBD Kabupaten Kediri Siaga |
![]() |
---|
Ancaman Demam Berdarah saat Anomali Cuaca di Kabupaten Kediri, Berikut Imbauan Dinas Kesehatan |
![]() |
---|
Buronan Kasus Curanmor di Kediri Ditangkap, Akhirnya Damai Seusai Sungkem ke Korban |
![]() |
---|
Perangi Beras Oplosan Beras, Polres Kediri Bakal Tindak Tegas Produsen Beras yang Nakal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.