Masalah Jokowi dan SBY Beres, Pujian Negarawan Baik Buat Demokrat Cair Giliran Roy Suryo Tak Terima

Masalah Jokowi dan SBY beres, pujian negarawan baik buat Demokrat cair anggap selesai giliran Roy Suryo tak terima disudutkan jadi pion politik.

TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin/Youtube KOMPASTV
POLEMIK IJAZAH JOKOWI - Presiden RI Ke-7, Joko Widodo (Jokowi) ketika memberi keterangan kepada pers (KANAN). Presiden RI ke-6 sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY-KIRI) dalam tayangan KOMPASTV (31/7/2025). Demokrat anggap masalah SBY dan Jokowi beres soal tuduhan tokoh besar dan partai biru, giliran Roy Suryo tidak terima. 

Kuasa Hukum Tim Pembela Ulama dan Aktivis, Ahmad Khozinudin, mengatakan Jokowi tanpa merujuk pada data telah menyebarkan fitnah saat mengungkap ada "orang besar" di balik isu ijazah palsu.

“Bahwa Saudara (Jokowi) tanpa merujuk data dan menunjuk pribadi yang spesifik, mengedarkan fitnah atas perjuangan konstitusional klien kami dalam mengungkap kebenaran tentang isu ijazah palsu dengan mengatakan ‘ada orang besar’ di balik perjuangan klien kami,” kata Ahmad dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (5/8/2025).

Baca juga: Cerita Mulyono Teman Alumni UGM Jokowi Soal Tak Lulus Kuliah Bareng, Ada Alasan Pribadi

“Tuduhan dan fitnah yang saudara lontarkan sangat menyakitkan, karena itu sama saja Saudara telah mengatakan kepada klien kami sebagai pion politik yang dikendalikan oleh orang besar,” sambungnya.

Ahmad mengatakan, Roy Suryo berjuang secara konstitusional berdasarkan ketentuan Pasal 28 UUD 1945 dalam mengungkap kasus ijazah palsu tersebut untuk membersihkan warisan sejarah bangsa dan negara.

“Klien kami memiliki rasa kebangsaan dan kenegarawanan sebagai bagian dari bangsa dan negara ini, melalui perjuangan mengungkap kasus ijazah palsu untuk membersihkan legacy sejarah bangsa dan negara Indonesia dari noktah hitam kelam akibat pernah dipimpin Presiden dua periode berijazah palsu,” ujarnya.

Berdasarkan hal tersebut, Ahmad meminta Jokowi mencabut pernyataannya adanya orang besar di balik upaya Roy Suryo mengungkap kasus ijazah palsu tersebut.

Baca juga: Kisah 3 Napi di Malang Mirip Penghina Jokowi Bebas Berkat Prabowo, Idap Skizofrenia sampai Lansia

Ahmad juga meminta Jokowi meminta maaf kepada Roy Suryo atas tuduhan tersebut. 

“Kami minta Saudara (Jokowi) mencabut pernyataan ada orang besar di balik perjuangan klien kami sekaligus meminta maaf secara terbuka di hadapan publik" ucapnya. 

"Apabila Saudara tidak mencabut pernyataan dan segera meminta maaf secara terbuka di hadapan publik, maka kami akan mempertimbangkan untuk mengambil upaya hukum baik secara perdata maupun pidana,” tutur Ahmad. 

"Orang Besar"

Sebelumnya, Jokowi menduga ada orang besar di balik isu ijazah palsu dan wacana pemakzulan putranya, Gibran Rakabuming Raka, dari kursi Wakil Presiden RI.

Jokowi menilai, terdapat manuver politik besar di balik kedua isu tersebut dengan beking kekuatan politik.

"Artinya memang ada orang besar, ada yang back up, ya itu saja," ujar Jokowi, tanpa menyebutkan nama.

Namun, Jokowi tidak menyebut siapa elite politik yang menghembuskan isu tersebut.

Baca juga: Lagi-lagi Amnesti, Prabowo Bebaskan Gus Nur Atas Kasus Ijazah Palsu Jokowi

Isu keterlibatan “partai biru” kemudian muncul setelah Sekjen Peradi Bersatu sekaligus pelapor Roy Suryo dalam kasus dugaan ijazah palsu Jokowi, Ade Darmawan, berbicara dalam wawancara bersama Kompas TV.

Ade mengaku tidak bisa mengungkap dengan jelas siapa sosok yang dimaksud Jokowi.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved