Mengenal Letjen TNI Tandyo Budi Revita Wakil Panglima TNI Baru Dilantik Prabowo, Lama di Kemenhan

Mengenal Letjen TNI Tandyo Budi Revita Wakil Panglima TNI yang baru dilantik Presiden Prabowo, lama di Kemenhan, ini rekam jejaknya.

Tangkap Layar Youtube TNI AD
WAKIL PANGLIMA TNI - Letjen TNI Tandyo Budi Revita (KANAN) Wakil Panglima TNI yang baru. Letjen TNI Tandyo Budi Revita saat dilantik oleh Prabowo Subianto (KIRI) Lama di Batujajar, Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (10/8/2025) pagi dalam upacara kehormatan militer. Rekam jejak Letjen TNI Tandyo Budi Revita lama di Kementerian Pertahanan (Kemenhan).  

SURYAMALANG.COM, - Letjen TNI Tandyo Budi Revita terpilih menjadi Wakil Panglima TNI baru yang dilantik langsung oleh Presiden Prabowo Subianto di Batujajar, Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (10/8/2025) pagi.

Dalam upacara kehormatan militer itu, Letjen TNI Tandyo Budi Revita resmi mengisi jabatan Wakil Panglima TNI yang sudah 25 tahun kosong. 

Selain di lingkungan TNI, Tandyo Budi Revita juga cukup lama menjabat di Kementerian Pertahanan (Kemenhan). 

Jabatan Wakil Panglima TNI diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 66 Tahun 2019 tentang Susunan Organisasi Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Baca juga: PROFIL Serma Christian Namo Ayah Prada Lucky, 31 Tahun Jadi TNI Cuma Minta Keadilan Anaknya Tewas

Perpres tersebut diteken oleh Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi).

Dalam Pasal 15 ayat (1) Perpres 66/2019, Wakil Panglima TNI merupakan koordinator pembinaan kekuatan TNI guna mewujudkan interoperabilitas atau Tri Matra Terpadu, yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI.

Sedangkan dalam Pasal 15 ayat (2) Perpres 66/2019 mengatur empat tugas Wakil Panglima TNI, yakni: membantu pelaksanaan tugas harian Panglima;

Memberikan saran kepada Panglima terkait pelaksanaan kebijakan pertahanan negara, pengembangan Postur TNI, pengembangan doktrin, strategi militer dan Pembinaan Kekuatan TNI serta Penggunaan Kekuatan TNI; 

Melaksanakan tugas Panglima apabila Panglima berhalangan sementara dan/atau berhalangan tetap; dan melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh Panglima.

Mengenal Letjen TNI Tandyo Budi Revita

Letjen TNI Tandyo Budi Revita merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1991.

Karier militernya menanjak melalui berbagai posisi strategis di TNI Angkatan Darat (AD).

Tandyo pernah menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IV/Diponegoro, sebelum dipercaya menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Darat.

Pengalaman lapangan dan komando strategis ini menjadi modal penting dalam perannya sebagai Wakil Panglima TNI.

Tandyo yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) sekaligus naik pangkat menjadi Jenderal bintang empat. 

Baca juga: Pengakuan Prada Lucky Namo Sebut Beberapa Petinggi di Barak TNI Pelaku Penganiayaan, Sang Ibu Murka

Sosoknya dikenal dekat dengan Prabowo dan memiliki rekam jejak panjang di lingkungan TNI maupun Kementerian Pertahanan.

Kedekatan Tandyo dengan Prabowo terjalin sejak lama, khususnya saat Prabowo menjabat Menteri Pertahanan.

Tandyo menduduki sejumlah posisi penting di Kemenhan era Menhan Prabowo antara lain sebagai berikut:

- Direktur Bela Negara Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan (2018-2019)

- Direktur Kerah Pengamanan Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan (2019-2021)

- Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kemenhan (2021-2023).

Salah satu sinyal kuat Tandyo akan menjadi Wakil Panglima TNI muncul pada 1 Agustus 2025.

Ketika itu, Tandyo menjadi satu-satunya wakil kepala staf yang hadir dalam pertemuan di Hambalang bersama Presiden Prabowo. 

Baca juga: Alasan Posisi Wakil Panglima TNI Kosong 25 Tahun di Era Gus Dur, Prabowo Akan Lantik Kandidat Baru

Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan tiga kepala staf angkatan, yakni KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali, serta KSAU Marsekal TNI M. Tonny Harjono.

Adapun posisi Wakil Panglima TNI sebelumnya dihapus pada masa Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. 

Posisi ini terakhir dijabat oleh Jenderal (Purn.) Fachrul Razi pada 1999-2000.

Pelantikan 3 Pemimpin Pasukan Khusus

Masih di Batujajar, Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Minggu pagi, Prabowo juga melantik pemimpin satuan pasukan khusus TNI.

Pemimpin pasukan khusus TNI, yakni Komando Pasukan Khusus (Kopassus) AD, Korps Marinir AL, dan Korps Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) AU untuk pertama kalinya kan menyandang jabatan "panglima" dan diisi jenderal bintang tiga.

Sebelumnya, ketiga pasukan khusus tersebut dipimpin jenderal bintang dua dengan jabatan "komandan."

Perubahan ini tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 84 Tahun 2025 tentang Susunan Organisasi TNI yang diterbitkan pada 5 Agustus lalu.

Perpres ini menjadi revisi Perpres No 66/2019 dan menambah jumlah jabatan untuk perwira tinggi TNI dari 371 jabatan menjadi 420 jabatan.

Adapun berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1033/VIII/2025, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto telah menunjuk tiga jenderal untuk menjadi panglima pasukan khusus.

Para jenderal yang akan dilantik Prabowo di antaranya adalah sebagai berikut;

- Mayjen TNI Djon Afriandi sebagai Panglima Kopassus

- Mayjen TNI Endi Supardi sebagai panglima Korps Marinir

- Marsekal Madya Deny Muis sebagai panglima Kopasgat.

Pelantikan ini menjadi momen bersejarah bagi TNI sekaligus menandai perubahan struktur militer pada era Prabowo.

Penganugerahan Pada 6 Purnawirawan

Prabowo juga memberikan perhatian kepada enam purnawirawan jenderal TNI yang dianugerahi Jenderal Kehormatan Bintang 3 di Batujajar, Bandung Barat.

Dalam tayangan YouTube Puspen TNI, Minggu (10/8/2025), penganugerahan dilakukan langsung oleh Presiden.

Adapun para pensiunan jenderal TNI yang mendapatkan penganugerahan Jenderal Kehormatan Bintang 3 ialah sebagai berikut:

1. Mayjen (Purn) Suhartono Suratman

2. Marsda (Purn) Bambang Eko Suhariyanto

3. Mayjen (Purn) Chairawan

4. Mayjen (Purn) Musa Bangun

5. Mayjen (Purn) Glenny Kairupan

6. Mayjen (Purn) Tony SB Hoesodo.

Mereka tampak mengenakan seragam militer TNI berwarna hijau.

Selain itu, baret satuan mereka masing-masing saat masih aktif dulu juga terpasang di kepala mereka. 

Prabowo pun memberikan satu tanda bintang kepada masing-masing dari mereka.

Prabowo menempelkan langsung bintang tersebut ke seragam mereka.

Dengan begitu, enam orang tersebut kini memiliki pangkat Letnan Jenderal (Kehormatan) TNI.

Berikut pertimbangan pemberian pangkat jenderal kehormatan bintang 3: 

- Suhartono Suratman: Lulusan Akmil 1975, dihargai atas jasa-jasanya yang luar biasa 

- Bambang Eko Suhariyanto: Lulusan Sekolah Perwira Prajurit Karir tahun 1987, ahli di bidang hukum 

- Chairawan: Lulusan Akmil 1980. Berhasil dalam setiap penugasan operasi 

- Musa Bangun: Lulusan Akmil 1983, berhasil dalam setiap penugasan operasi, terutama operasi pembebasan sandera WNI 

- Glenny Kairupan: Lulusan Akmil 1973. Berjasa dalam Operasi Timor Timur 

- Tonny SB Hoesodo: Lulusan Akmil 1977.

(Kompas.com/KompastTV/Kompas.com)

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved