Demo Warga Pati

Bisakah Bupati Sudewo Lengser? Warga Pati Tetap Demo meski Kenaikan PBB Dibatalkan

Warga Kabupaten Pati, Jawa Tengah bersiap menggelar demo besar-besaran di kantor Bupati Sudewo besok, Rabu (13/8/2025).

Editor: iksan fauzi
Dok Warga Pati via Kompas.com/tangkapan layar
TUNTUT BUPATI SUDEWO LENGSER : Bupati Pati Sudewo saat menemui warga di posko penggalangan logistik untuk demonstrasi pada Jumat (8/8/2025). Tangkapan layar narasi tuntutan warga (kanan). 

Botok justru mengatakan dirinya pendukung Sudewo pada Pilkada 2024 lalu.

“Memang benar, dulu saya pendukung Sudewo. Jadi ini bukan gerakan politik," tegasnya.

Ia mengaku hanya membenci arogansi dan kebijakan dari Bupati Sudewo.

Sudewo pun menduga ada pihak yang membangun narasi untuk menjatuhkannya.

“Jadi saya simpulkan ini tidak murni, ada yang menunggangi, berarti ini kepentingan politik,” tegasnya.

Sementara itu, Koordinator Gerakan Pati Bersatu (Gerpab), Cahya Basuki alias Yayak Gundul mengaku membatalkan aksi setelah bertemu Bupati Sudewo, Jumat (8/8/2025) malam.

“Sudah tidak perlu lagi dilakukan unjuk rasa karena Bupati Pati Sudewo telah membatalkan kebijakan kenaikan PBB-P2,” ujarnya.

Donasi terus mengalir

Sementara itu, Koordinator Penggalangan Donasi Aliansi, Teguh Istiyanto membantah aksi warga Pati ditunggangi kepentingan politik tertentu.

“Jangan buat statemen yang bikin resah warga. Kami mohon Pak Sudewo jangan adu domba warga Pati. Kami ingin bersatu, dan warga sudah menunjukkan antusiasmenya, jangan dipecah-belah,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa donasi logistik untuk aksi 13 Agustus terus mengalir, mulai dari air mineral, makanan ringan, telur, hingga nasi tumpeng.

“Air mineral sudah tidak kami hitung secara pasti, tapi perkiraan kurang lebih sekitar 8 ribu dus. Sudah menumpuk sampai alun-alun dan depan Gedung DPRD,” katanya.
Tuntutan Lain: Isu PHK di RSUD

Aksi nanti juga akan diikuti oleh ratusan mantan pegawai honorer RSUD RAA Soewondo Pati yang mengaku menjadi korban PHK tanpa pesangon.

“Saya sudah 20 tahun mengabdi di RSUD Soewondo Pati, tapi saya dikeluarkan dengan surat pemberhentian kerja, tanpa ada pesangon, tanpa ada pengalihan tempat kerja, tanpa ada penghargaan, tanpa apa pun,” kata Ruha, salah satu perwakilan korban.
Polisi Siapkan Personel Pengamanan

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto, menyatakan pihaknya akan membantu pengamanan aksi.

“Iya, kami backup Polresta Pati dengan BKO-kan (Bawah Kendali Operasi) personel ke sana,” ujarnya.

Ia menyebut personel bantuan akan datang dari beberapa polres sekitar, termasuk Semarang, Kudus, Demak, Blora, dan Jepara.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dan Kompas.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved