Makan Bergizi Gratis
'Nasi Asin Telur Amis' 365 Siswa Guru Karyawan Sekolah dan Orang Tua Keracunan MBG
Sebanyak 365 orang dari kalangan siswa SD, SMP, guru, karyawan sekolah dan orang tua murid keracunan MBG di Gemolong, Kabupaten Sragen.
"Situasi terkini sementara kami masih memantau perkembangan. Terakhir kemarin yang rawat inap 8, ini sudah pulang tiga," ungkapnya.
Ia memastikan kondisi pasien secara umum membaik.
"Alhamdulillah baik-baik saja, mungkin masih ada sedikit-sedikit keluhan," kata Agus.
Sebelumnya, Bupati Sragen Sigit Pamungkas mencatat total 251 orang menjadi korban keracunan MBG.
“Hari ini kami menerima laporan adanya gejala keracunan dari sejumlah siswa di SD dan SMP di Gembong,” ujar Sigit dikutip dari Kompas.com (grup SURYAMALANG.COM), Selasa (12/8/2025).
"Mereka mengeluhkan mual, sakit perut hebat, bahkan ada yang muntah. Intinya, ada dugaan kuat keracunan. Data sementara menunjukkan ada 251 orang yang melapor," sambungnya.
Menurut Sigit Pamungkas, penghentian sementara operasional SPPG Mitra Mandiri Gemolong-1 dilakukan karena kasus keracunan di wilayah Gemolong telah berulang kali terjadi.
“Di Kecamatan Gemolong sendiri, kejadian keracunan sudah beberapa kali. Mungkin perlu ada terapi atau penanganan khusus di wilayah ini. Kita lihat case by case,” ujarnya.
Sigit menegaskan, pengawasan program MBG harus diperketat di semua lokasi, bukan hanya di Gemolong.
“Intinya, di mana pun MBG berjalan, pengawasan harus lebih ketat dan higienis, demi memastikan keamanan siswa yang mengonsumsi makanan bergizi gratis ini,” tegasnya.
“Kami bergerak cepat dengan mendatangi penyedia MBG untuk melihat langsung proses pengadaan makanan. Kami juga mengonfirmasi informasi kepada pihak sekolah dan para siswa,” jelas dia.
Penanggung jawab Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Mitra Mandiri Gemolong-1, Sragen, Arifuddin Setiawan minta maaf atas kasus keracunan massal tersebut.
“Kami mohon maaf sebesar-besarnya. Tanpa mengurangi rasa hormat, kami tidak ada niatan untuk membuat kejadian seperti ini. Tidak ada unsur kesengajaan dari pihak kami,” ujarnya dikutip dari Kompas.com, Rabu (13/8/2025).
Arif menegaskan, insiden ini merupakan kejadian pertama sejak dapurnya beroperasi.
Ia mengaku baru menerima laporan pada Selasa (12/8/2025) sekitar pukul 10.00 WIB.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.