Mendulang Rupiah di HUT Kemerdekaan RI
Masyarakat Kota Batu Tak Masalah Keluarkan Uang Iuran Untuk HUT RI, Warga : Ambil Dari Omplongan
Pihak desa umumnya melakukan tarikan dana kepada warganya sebagai wujud sumbangsih agar hiburan rakyat dapat berlangsung meriah.
Penulis: Dya Ayu | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, BATU - Memperingati Hari Kemerdekaan RI, nyaris di seluruh desa dan kelurahan di Kota Batu menggelar kegiatan.
Tidak hanya lomba-lomba khas 17-an yang paling ditunggu-tunggu warga, kegiatan jalan santai dengan doorprize hadiah menarik dan acara hiburan lainnya nampaknya sudah menjadi tradisi tiap Agustusan.
Untuk mendukung kegiatan tersebut dari pihak desa umumnya melakukan tarikan dana kepada warganya sebagai wujud sumbangsih agar hiburan rakyat dapat berlangsung meriah.
Terkait iuran warga ini masing-masing desa dipatok dengan nominal bermacam-macam tergantung acara yang akan digelar di desa itu.
Seperti halnya di Desa Oro-Oro Ombo, masing-masing warga tiap RT ditarik iuran Rp 100 ribu sekaligus untuk acara bersih desa.
“Iurannya sudah jadi satu saat bersih desa bulan lalu. Kami rasa itu tidak memberatkan karena banyak kegiatannya, acara juga besar dan meriah. Ada Karnaval seni budaya, gerak jalan dan lomba,” kata warga Desa Oro-oro Ombo, Dianto, Minggu (17/8/2025).
Meski iuran untuk kegiatan Agustusan di desa-desa terbilang wajar, namun tak semua desa menerapkan kebijakan tersebut.
Ada juga desa yang tidak meminta iuran dan bahkan juga ada yang mematok iuran dengan nominal lebih.
“Iuran Rp 250 ribu tapi diambil dari klontangan. Klontangan itu uang yang diambil dari dalam omplong di setiap rumah. Masing-masing rumah itu ada omplong yang disiapkan oleh lingkungan untuk mengisi iuran. Nanti ada bagian yang mengambil dan mencacat isi klontangannya. Iurannya diambil dari situ,” ujar Riski warga Desa Torongrejo Batu.(myu)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.