Mendulang Rupiah di HUT Kemerdekaan RI

Permintaan Kostum Pejuang di Malang Meledak, Banyak Penyewa Pulang dengan Tangan Kosong

Lonjakan permintaan terbesar kostum pejuang datang dari kalangan mahasiswa, khususnya Universitas Brawijaya Malang yang menjadi penyewa terbanyak.

Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Kukuh Kurniawan
ILUSTRASI - NUANSA KEMERDEKAAN - Petugas Samsat Satlantas Polresta Malang Kota saat memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan mengenakan kostum pejuang dan pakaian tradisional, Sabtu (16/8/2025). Hal ini dilakukan sebagai bentuk menyemarakkan HUT ke-80 Kemerdekaan Indonesia. 

SURYAMALANG.COM, MALANG – Permintaan kostum bertema pejuang atau veteran di Kota Malang melonjak tajam pada Agustus 2025.

Rifa, pemilik dkrisfashion Malang, menyebut sekitar 90 setel kostum pejuang untuk dewasa ludes disewa.

Bahkan, banyak pelanggan yang datang harus pulang dengan tangan kosong lantaran kehabisan stok.

“Yang paling mengejutkan tahun ini adalah kostum pejuang. Dari sekitar 90 pcs dewasa, semuanya habis total. Banyak yang sampai pulang tanpa bisa menyewa karena sudah kehabisan,” kata Rifa kepada SURYAMALANG.COM, Senin (18/8/2025).

Lonjakan permintaan terbesar datang dari kalangan mahasiswa, khususnya Universitas Brawijaya Malang yang menjadi penyewa terbanyak.

Selain kostum pejuang, busana adat juga tetap diminati meski tidak sebanyak kostum bertema perjuangan.

Menurut Rifa, tren penyewaan kostum di Malang cenderung berbeda sesuai dengan momen tiap bulan.

Misalnya, pada Juni–Juli, kostum kebaya wisuda paling banyak dicari.

Sementara periode Juli–September, kostum karnaval, adat, dan pejuang mendominasi permintaan.

Meski permintaan meningkat tajam, Rifa menegaskan tidak ada kenaikan harga sewa.

Harga tetap dipatok stabil sesuai kategori kostum.

Untuk busana adat anak, harga sewa mulai Rp 50 ribu.

Kostum pejuang disewakan Rp 75 ribu lengkap dengan aksesori.

Adapun busana adat dewasa dibanderol antara Rp 75 ribu hingga Rp 300 ribu.

“Selama Agustus atau event-event tertentu, kami tidak pernah menaikkan harga. Harganya tetap sama,” ujarnya.

Rifa menambahkan, hingga kini dirinya belum menjalin kerja sama dengan persewaan kostum lain.

Untuk mengantisipasi tingginya permintaan, ia memproduksi sendiri koleksi busana melalui konveksi yang ia kelola.

“Biasanya kami sudah menyiapkan jauh hari sebelum hari-H. Karena ada konveksi sendiri, jadi bisa langsung menjahit sesuai kebutuhan,” pungkasnya. (Benni Indo)

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved