Prada Lucky Namo Tewas Dianiaya Senior

10 Orang Jemput Prada Lucky di Rumah Ibu Angkatnya Ketika Kabur dari Barak, Iren Bantah Penyimpangan

10 Orang jemput Prada Lucky di rumah ibu angkatnya ketika kabur dari barak, Iren bantah ada penyimpangan, luka di tubuh korban awalnya tak parah.

|
Tangkap layar atau file Youtube KOMPASTV JAWA TIMUR
PENGANIAYAAN PRAJURIT TNI - Ibu kandung Prada Lucky Namo (KANAN), Sepriana Paulina Mierpey tertegun memegang foto anaknya yang tewas meninggal dunia pada Rabu (6/8/2025). Sepriana dipeluk dan ditenangkan para kerabatnya (KIRI). Prada Lucky bertugas di Batalion Teritorial Pembangunan (TP) 834 Waka Nga Mere Nagekeo, NTT. Kini ibu angkat buka suara setelah rumahnya sempat didatangi korban yang kabur dari senior. 

SURYAMALANG.COM, - Sebanyak 10 orang menjemput Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23) di rumah ibu angkatnya, Iren kawasan Kampung Lego, RT17, Desa Aeramo, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Prada Lucky anggota Yonif TP 834/WM Nagekeo merupakan korban dugaan penganiayaan oleh 20 orang seniornya di barak TNI hingga meninggal dunia pada Rabu (6/8/2025).

Berasal dari Kelurahan Kuanino, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang, NTT, Prada Lucky Namo memiliki ibu angkat di daerah tempatnya bertugas tersebut. 

Kakak kandung Lucky, Lusy Namo sempat menceritakan adiknya mengalami penyiksaan berulang dari para seniornya, yang membuat korban memilih kabur ke rumah orang tua asuhnya di Nagekeo yakni rumah Iren. 

Baca juga: KABAR Keluarga Prada Lucky Namo Diberi Rumah Setelah Anaknya Dianiaya 20 Senior, Apa Alasannya?

"Orang tua asuh sempat mengobati luka di tubuh Lucky," jelas Lusy saat ditemui wartawan di Kupang, Senin (11/8/2025).

Setelah menerima perawatan, Lucky menolak kembali ke barak, namun para seniornya berhasil menemukan dan membawanya kembali.

Selama satu pekan setelah itu, Lucky kembali mengalami penyiksaan setiap hari.

"Lucky sempat telepon saya. Dia mengaku sering dipukul seniornya. Kemungkinan dia kena siksa selama satu minggu," ungkap Lusy.

Komunikasi terakhir dengan Lucky terjadi pada 27 Juli 2025, sebelum Lusy menerima kabar duka mengenai kematian adiknya.

Cerita Iren Sang Ibu Angkat

Jarak rumah Iren ke markas Yonif TP 843/WM tempat Prada Lucky Namo bertugas hanya sekitar 400 meter. 

Iren sempat merawat Prada Lucky Namo ketika menderita luka lebam dan gores, pada Senin (28/7/2025). 

Sejak menjadi ibu angkat atas permintaan Prada Lucky, Iren mengaku korban baru dua kali ke rumahnya.

Prada Lucky ke rumah Iren pada Sabtu-Minggu tanggal 26-27 Juli 2025 bermalam dan pada Senin 28 Juli 2025 saat korban sudah dalam kondisi luka-luka. 

"Dia ijin bermalam di sini, waktu itu dia sendiri, kondisinya sehat-sehat saja" ujar Iren ditemui pada Jumat (15/8) pukul 09.44 WITA. 

"Sabtu sore itu waktu dia datang ke sini, dia ijin bermalam di sini sampai tanggal 27 malam sekitar jam 7 baru dia balik ke barak, itu kondisinya masih baik-baik saja" terangnya. 

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved