Prada Lucky Namo Tewas Dianiaya Senior

10 Orang Jemput Prada Lucky di Rumah Ibu Angkatnya Ketika Kabur dari Barak, Iren Bantah Penyimpangan

10 Orang jemput Prada Lucky di rumah ibu angkatnya ketika kabur dari barak, Iren bantah ada penyimpangan, luka di tubuh korban awalnya tak parah.

|
Tangkap layar atau file Youtube KOMPASTV JAWA TIMUR
PENGANIAYAAN PRAJURIT TNI - Ibu kandung Prada Lucky Namo (KANAN), Sepriana Paulina Mierpey tertegun memegang foto anaknya yang tewas meninggal dunia pada Rabu (6/8/2025). Sepriana dipeluk dan ditenangkan para kerabatnya (KIRI). Prada Lucky bertugas di Batalion Teritorial Pembangunan (TP) 834 Waka Nga Mere Nagekeo, NTT. Kini ibu angkat buka suara setelah rumahnya sempat didatangi korban yang kabur dari senior. 

"Sempat malam bersama dengan kami baru dia pulang ke batalyon," lanjut Iren.

Baca juga: FAKTA Luka di Tubuh Prada Lucky Namo Usai Dianiaya 20 Senior TNI, Ginjal dan Paru-paru Hancur

Selama berada di rumah Iren, almarhum tidak menceritakan apapun termasuk ke anggota keluarga lainnya.

"Waktu itu memang sudah ada luka-luka di belakangnya, ada luka lebam terus ada bekas goresan di belakang tapi ada luka lebamnya di lengan, di paha, paha atas itu, kalau dilihat itu luka baru semua," ungkap Iren.

Pada saat itu, Prada Lucky Namo sempat meminjam handphone milik Iren untuk melakukan panggilan video call dengan ibu kandungnya yang berada di Kupang.

Ibu Iren tidak mengetahui isi pembicaraan ibu dan anak itu. 

10 Prajurit Datang Menjemput

Saat sedang menelepon ibu kandungnya, beberapa rekan Prada Lucky Namo yang jumlahnya kurang lebih sepuluh orang datang menjemput Prada Lucky.

Akan tetapi Iren tidak memberikan izin sebab salah satu senior Prada Lucky memintanya menahan almarhum agar tetap tinggal sementara waktu di rumah. 

"Jadi saya belum sempat kasih izin untuk pulang, waktu itu mereka agak lumayan banyak mungkin kurang lebih 10 orang" kata Iren. 

"Temannya yang satu itu sempat bilang tidak apa-apa, dia hanya ditugaskan untuk jaga Lucky tapi dia mengerti, dia tunggu sampai senior-seniornya yang lain datang" ucapnya. 

"Saya kasih makan siang lagi Lucky terus kasih lagi obat terus mereka bawa pulang lagi ke batalyon hari itu juga" imbuhnya. 

"Setelah itu saya sudah tidak tahu lagi kabarnya Lucky seperti apa," ungkap Iren. 

Baca juga: Penghina Prada Lucky Muncul Akun Nafa Arshana Istri TNI Menyesal, Minta Maaf ke Serma Christian Namo

Kematian Prada Lucky meninggalkan luka mendalam bagi Iren dan berharap ada keadilan untuk almarhum anak angkatnya itu. 

"Supaya dia bisa tenang, walaupun dia memang belum waktunya untuk pergi tapi itu sudah kehendak Tuhan" urainya. 

"Kita bisa memungkiri kalau Tuhan sudah berkehendak pasti saja terjadi, semoga saja ada keadilan buat Lucky dan keluarga," harap Iren. 

Bantah Penyimpangan

Sebagai ibu angkat, Iren juga sempat membantah soal tuduhan penyimpangan seksual (LGBT) yang dilayangkan kepada Prada Lucky sehingga disebut-sebut jadi motif penganiayaan. 

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved