Prada Lucky Namo Tewas Dianiaya Senior
10 Orang Jemput Prada Lucky di Rumah Ibu Angkatnya Ketika Kabur dari Barak, Iren Bantah Penyimpangan
10 Orang jemput Prada Lucky di rumah ibu angkatnya ketika kabur dari barak, Iren bantah ada penyimpangan, luka di tubuh korban awalnya tak parah.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Sarah Elnyora Rumaropen
SURYAMALANG.COM, - Sebanyak 10 orang menjemput Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23) di rumah ibu angkatnya, Iren kawasan Kampung Lego, RT17, Desa Aeramo, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Prada Lucky anggota Yonif TP 834/WM Nagekeo merupakan korban dugaan penganiayaan oleh 20 orang seniornya di barak TNI hingga meninggal dunia pada Rabu (6/8/2025).
Berasal dari Kelurahan Kuanino, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang, NTT, Prada Lucky Namo memiliki ibu angkat di daerah tempatnya bertugas tersebut.
Kakak kandung Lucky, Lusy Namo sempat menceritakan adiknya mengalami penyiksaan berulang dari para seniornya, yang membuat korban memilih kabur ke rumah orang tua asuhnya di Nagekeo yakni rumah Iren.
Baca juga: KABAR Keluarga Prada Lucky Namo Diberi Rumah Setelah Anaknya Dianiaya 20 Senior, Apa Alasannya?
"Orang tua asuh sempat mengobati luka di tubuh Lucky," jelas Lusy saat ditemui wartawan di Kupang, Senin (11/8/2025).
Setelah menerima perawatan, Lucky menolak kembali ke barak, namun para seniornya berhasil menemukan dan membawanya kembali.
Selama satu pekan setelah itu, Lucky kembali mengalami penyiksaan setiap hari.
"Lucky sempat telepon saya. Dia mengaku sering dipukul seniornya. Kemungkinan dia kena siksa selama satu minggu," ungkap Lusy.
Komunikasi terakhir dengan Lucky terjadi pada 27 Juli 2025, sebelum Lusy menerima kabar duka mengenai kematian adiknya.
Cerita Iren Sang Ibu Angkat
Jarak rumah Iren ke markas Yonif TP 843/WM tempat Prada Lucky Namo bertugas hanya sekitar 400 meter.
Iren sempat merawat Prada Lucky Namo ketika menderita luka lebam dan gores, pada Senin (28/7/2025).
Sejak menjadi ibu angkat atas permintaan Prada Lucky, Iren mengaku korban baru dua kali ke rumahnya.
Prada Lucky ke rumah Iren pada Sabtu-Minggu tanggal 26-27 Juli 2025 bermalam dan pada Senin 28 Juli 2025 saat korban sudah dalam kondisi luka-luka.
"Dia ijin bermalam di sini, waktu itu dia sendiri, kondisinya sehat-sehat saja" ujar Iren ditemui pada Jumat (15/8) pukul 09.44 WITA.
"Sabtu sore itu waktu dia datang ke sini, dia ijin bermalam di sini sampai tanggal 27 malam sekitar jam 7 baru dia balik ke barak, itu kondisinya masih baik-baik saja" terangnya.
"Sempat malam bersama dengan kami baru dia pulang ke batalyon," lanjut Iren.
Baca juga: FAKTA Luka di Tubuh Prada Lucky Namo Usai Dianiaya 20 Senior TNI, Ginjal dan Paru-paru Hancur
Selama berada di rumah Iren, almarhum tidak menceritakan apapun termasuk ke anggota keluarga lainnya.
"Waktu itu memang sudah ada luka-luka di belakangnya, ada luka lebam terus ada bekas goresan di belakang tapi ada luka lebamnya di lengan, di paha, paha atas itu, kalau dilihat itu luka baru semua," ungkap Iren.
Pada saat itu, Prada Lucky Namo sempat meminjam handphone milik Iren untuk melakukan panggilan video call dengan ibu kandungnya yang berada di Kupang.
Ibu Iren tidak mengetahui isi pembicaraan ibu dan anak itu.
10 Prajurit Datang Menjemput
Saat sedang menelepon ibu kandungnya, beberapa rekan Prada Lucky Namo yang jumlahnya kurang lebih sepuluh orang datang menjemput Prada Lucky.
Akan tetapi Iren tidak memberikan izin sebab salah satu senior Prada Lucky memintanya menahan almarhum agar tetap tinggal sementara waktu di rumah.
"Jadi saya belum sempat kasih izin untuk pulang, waktu itu mereka agak lumayan banyak mungkin kurang lebih 10 orang" kata Iren.
"Temannya yang satu itu sempat bilang tidak apa-apa, dia hanya ditugaskan untuk jaga Lucky tapi dia mengerti, dia tunggu sampai senior-seniornya yang lain datang" ucapnya.
"Saya kasih makan siang lagi Lucky terus kasih lagi obat terus mereka bawa pulang lagi ke batalyon hari itu juga" imbuhnya.
"Setelah itu saya sudah tidak tahu lagi kabarnya Lucky seperti apa," ungkap Iren.
Baca juga: Penghina Prada Lucky Muncul Akun Nafa Arshana Istri TNI Menyesal, Minta Maaf ke Serma Christian Namo
Kematian Prada Lucky meninggalkan luka mendalam bagi Iren dan berharap ada keadilan untuk almarhum anak angkatnya itu.
"Supaya dia bisa tenang, walaupun dia memang belum waktunya untuk pergi tapi itu sudah kehendak Tuhan" urainya.
"Kita bisa memungkiri kalau Tuhan sudah berkehendak pasti saja terjadi, semoga saja ada keadilan buat Lucky dan keluarga," harap Iren.
Bantah Penyimpangan
Sebagai ibu angkat, Iren juga sempat membantah soal tuduhan penyimpangan seksual (LGBT) yang dilayangkan kepada Prada Lucky sehingga disebut-sebut jadi motif penganiayaan.
"Dia biasa-biasa saja. Menurut yang saya lihat itu tidak ada yang aneh-aneh dari Lucky," tegas Iren.
Iren menjelaskan, pada saat datang ke rumahnya, Prada Lucky tidak menunjukkan perilaku aneh.
Padahal interaksi korban dengan keluarga angkat sudah layaknya keluarga sendiri.
"Biasa, omong biasa, cerita biasa, tidak ada yang lain dari Lucky, perilakunya seperti biasa, dia ada pacar atau tidak saya tidak tahu, mungkin Lucky belum sempat cerita ke saya," terang Iren.
Setelah peristiwa yang cukup menggemparkan tersebut, Iren mengaku didatangi anggota Sub Denpom Ende untuk dimintai keterangan terkait kondisi Prada Lucky Namo saat datang ke rumahnya.
Banyak Versi
Pasca-meninggalnya Prada Lucky, terdapat berbagai versi dari pihak TNI mengenai penyebab kematian sang prajurit, termasuk klaim jika korban meninggal akibat jatuh dari gunung atau kecelakaan motor.
Namun, hasil pemeriksaan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aeramo menunjukkan adanya luka-luka mencurigakan, seperti sulutan api rokok, memar, dan luka pukulan dengan benda tajam di sekujur tubuh Lucky.
Lusy Namo selaku kakak kandung Prada Lucky, berharap agar semua pelaku penganiayaan terhadap adiknya mendapatkan hukuman yang berat.
"Saya ingin keadilan untuk Lucky," tegasnya.
Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto juga menyatakan 20 pelaku penganiayaan Lucky telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan, termasuk satu perwira.
"Yang 20 tersangka sudah ditahan. Satu di antaranya perwira," kata Piek Budyakto, usai melayat di rumah duka di Kuanino, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang, NTT, Senin (11/8/2025).
Baca juga: Peran Perwira TNI yang Terlibat Aniaya Prada Lucky 20 Orang Jadi Tersangka, Kondisi Satu Korban Lain
Saat ini, 20 tersangka tersebut sedang menjalani pemeriksaan intensif oleh polisi militer dari Detasemen Polisi Militer Kodam Udayana.
Penasihat Khusus Presiden Urusan Pertahanan Nasional sekaligus eks KSAD Jenderal (Purn) TNI Dudung Abdurachman juga meminta 20 prajurit yang menjadi tersangka kasus kematian Prada Lucky tidak hanya dipecat oleh TNI tapi harus dihukum secara pidana.
"Sanksinya sudah pasti tegas itu. Pastinya yang terlibat langsung dipecat itu. Tetapi, tetap menjalani hukuman, enggak bisa dipecat begitu saja, terus bebas," ujar Dudung Abdurachman, di Istana, Jakarta, Minggu (17/8/2025).
Untuk mencegah kejadian serupa terulang, Dudung Abdurachman mendesak pimpinan TNI memperketat pengawasan.
Menurut Dudung, pengawasan orientasi terhadap prajurit baru harus dilaksanakan secara ketat.
"Ya pengetatan terutama dalam pengawasan, baik danru, danton, danki, ini terjun ke lapangan setiap ada program, kegiatan prajurit-prajurit yang baru masuk, orientasi itu harus dilaksanakan dengan ketat," imbuh Dudung.
(Pos-Kupang.com/Pos-Kupang.com/Kompas.com)
Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp
Prada Lucky Namo
TNI tewas dianiaya senior
ibu angkat Prada Lucky Namo
Kabupaten Nagekeo
Nusa Tenggara Timur
NTT
suryamalang
RESPON Dudung Abdurachman Soal Kasus Kematian Prada Lucky Namo Dianiaya Senior TNI Hingga Tewas |
![]() |
---|
Serma Christian Namo Tiba-tiba Minta Maaf ke Prabowo Bicara 'Merah Putih Bubarkan' Hatinya Remuk |
![]() |
---|
KABAR Keluarga Prada Lucky Namo Diberi Rumah Setelah Anaknya Dianiaya 20 Senior, Apa Alasannya? |
![]() |
---|
FAKTA Luka di Tubuh Prada Lucky Namo Usai Dianiaya 20 Senior TNI, Ginjal dan Paru-paru Hancur |
![]() |
---|
'Saya Mohon Bapak' Ibu Prada Lucky Sujud Minta Tolong Pangdam IX/Udayana Soal Kematian Anaknya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.