Sumenep

Sebabkan Kematian 17 Anak, Gubernur Jatim Gerak Cepat Tangani KLB Campak Sumenep, Libatkan Surabaya

Mulai pagi besok, Sabtu (23/8/2025), Gubernur Khofifah dijadwalkan akan menyambangi sejumlah pasien yang terkena campak di Sumenep

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/ISTIMEWA
SOSIALISASI : Puskesmas di Pulau Kangean Sumenep saat sosialisasikan kepada warga untuk antisipasi kasus campak, Juli 2025 

Bersinergi dengan Kementerian Kesehatan RI, Pemprov Jatim juga melakukan rapat koordinasi terbatas bersama Komite Ahli Penyakit-penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (Komli PD3I) Indonesia, WHO, dan Dinkes Sumenep untuk membahas KLB campak serta rekomendasi penaggulangannya. 

“Secepatnya akan kami lakukan Outbreak Response Imunization atau ORI. Berdasarkan kajian epidemiologi sampai dengan 14 Agustus 2025 lalu, maka ORI campak akan dilakukan di 26 wilayah puskesmas di Sumenep untuk mencegah transmisinya,” ungkapnya.

Sasaran ORI sendiri merupakan anak-anak berusia 9 bulan hingga 6 tahun.

Tindakan ini akan dilaksanakan serentak mulai tanggal 25 Agustus sampai 14 September mendatang. 

Gubernur Khofifah memastikan, ORI dilakukan dengan pemberian 1 dosis MR tanpa melihat status imunisasi sebelumnya.

Setelah ORI selesai, barulah akan dilakukan imunisasi kejar pada anak-anak yang belum lengkap imunisasi campak sesuai usia untuk peningkatan kekebalan.

Sebagai informasi, campak merupakan penyakit yang disebabkan virus campak yang menular malalui percikan ludah saat batuk atau bersin.

Penyakit campak memiliki penularan tinggi dengan laju reproduksi (R0) 17-18, yang artinya satu kasus campak positif akan menularkan ke 17-18 orang sekitarnya.

Karenanya, Gubernur Khofifah meminta masyarakat untuk ikut serta mewaspadai campak dan mengambil langkah-langkah preventif.

Yakni menerapkan Pola atau Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan protokol kesehatan, serta imunisasi campak rubela sesuai usia.

“Kalau sekiranya memang sudah ada gejala campak, bisa dilakukan isolasi mandiri bagi kasus ringan selama 7 hari. Kalau sudah berat, harus segera dibawa ke rumah sakit. Kemudian jauhkan pasien dari orang-orang yang sekiranya punya kekebalan tubuh lemah. Jangan lupa mengonsumsi vitamin A,” pesannya.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved