Kepala Cabang Bank BUMN Dibunuh
SOSOK Ilham Pradipta Kepala Cabang Bank BUMN Tewas Diculik dan Dibunuh, Istri Janggal Orang Baik
Sosok Ilham Pradipta Kepala Cabang Bank BUMN tewas dibunuh usai diculik, istri merasa janggal suami orang baik keluarga sebut tak punya musuh.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Sarah Elnyora Rumaropen
"Dia dulu siaran pakai nama udara Dipta. Dia aktif di Metro FM antara tahun 2007 sampai 2009," ujar Leo.
Leo mengenang, Ilham Pradipta sebagai sosok baik dan mudah bergaul dengan teman-temannya.
Ilham Pradipta juga memiliki hobi naik gunung.
"Dia itu ramah, supel, good looking, dan beda sendiri. Jarang penyiar cowok yang putih, tinggi, cakep, dan hobinya naik gunung," ungkap Leo.
Setelah menyelesaikan pendidikan pada jururan Agribisnis Unsoed, Ilham Pradipta melanjutkan karier di dunia perbankan.
"Kita doakan semoga almarhum diampuni segala dosa dan kesalahannya selama hidup, keluarga diberikan kekuatan dan ketabahan. Kita mendoakan agar kasus ini dapat diusut tuntas," kata Leo.
Ucapan duka cita juga datang dari Unsoed.
"Semoga almarhum husnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan mendapatkan ketabahan. Kami berharap peristiwa ini dapat ditangani osebaik-baiknya," kata Juru Bicara Unsoed, Prof Dr Mite Setiansah.
Istri Merasa Janggal
Puspita istri Ilham Pradipta penasaran dengan motif pelaku menghilangkan nyawa suaminya.
“Cepet-cepet diusut sampai tuntas. terus ketahuan motifnya apa," kata Puspita, Kamis (21/8/2025).
Puspita merasa ada kejanggalan dalam kasus ini sebab suami yang dikenal baik, tapi malah menjadi korban kejahatan.
"Kenapa bisa suami saya yang kata orangnya baik kok bisa diperlakukan tidak baik,” tandasnya.
Baca juga: DAFTAR 7 Bank Komersial yang Setuju PPATK Blokir Rekening: Ada BNI, BRI, Mandiri hingga BCA
Sedangkan adik ipar korban, Intania menyebut Ilham adalah sosok yang baik, dan selama ini tidak pernah memiliki musuh dengan teman, rekan kerja, atau pun klien dalam hal terkait pekerjaan.
Sehingga saat mendengar kabar duka Ilham ditemukan tewas dalam kondisi tangan dan kaki terikat, serta mata tertutup lakban pihak keluarga dan para sahabat sangat terpukul.
"Orangnya sangat baik. Almarhum meninggalkan dua orang anak, laki-laki dan perempuan. Kelas IV Sekolah Dasar (SD), dan kelas II SD. Anaknya usia 10 tahun dan delapan tahun," tutur Intania.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.