Kepala Cabang Bank BUMN Dibunuh

Awal Mula Prajurit TNI Diduga Terlibat Pembunuhan Bos Bank BUMN Kapuspen Membantah, Siapa Oknum F?

Awal mula Prajurit TNI diduga terlibat pembunuhan bos bank BUMN hingga Kapuspen membantah, siapa oknum F? tersangka minta perlindungan.

|
Dok pribadi Muhammad Ilham Pradipta didapat TribunBogor/Dokumentasi Puspen TNI
KACAB BANK DIBUNUH - Foto Muhammad Ilham Pradipta (KANAN) semasa hidup, Kepala Cabang (Kacab) BRI Cempaka Putih, Jakarta Pusat yang ditemukan tewas di semak-semak kawasan Serang Baru, Bekasi pada Kamis (21/8/2025) pagi. Kapuspen TNI Brigjen (mar) Freddy Ardianzah (KIRI) membuka rapat anggota tahunan koperasi Citra Dana Yasa di Aula Balai Wartawan Puspen TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (17/1/2025). Mabes TNI tanggapi rumor dugaan TNI terlibat penculikan dan pembunuhan Ilham Pradipta. 

SURYAMALANG.COM, - Kabar beredar mengenai oknum prajurit TNI yang diduga terlibat dengan pembunuhan Kepala Cabang Perwakilan (KCP) Bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta (MIP).

Isu tersebut sampai membuat Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI buka suara merespons hal tersebut. 

Kasus penculikan dan pembunuhan terhadap Ilham Pradipta berlangsung di dua tempat berbeda yakni korban diculik  ketika berada di area parkiran Lotte Grosir Pasar Rebo, Jakarta Timur pada Rabu (20/8/2025).

Kemudian korban ditemukan tewas di semak-semak kawasan Serang Baru, Bekasi pada Kamis (21/8/2025) pagi.

Baca juga: Ciri -Ciri Jasad Wanita Ditemukan di Semak-Semak Kecamatan Pakal Surabaya, Kenakan Bra Merah

Hingga kini polisi telah meringkus sebanyak 15 orang dan telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. Mereka terbagi dalam beberapa klaster:

4 eksekutor penculikan: AT, RS, RAH, dan RW alias Eras

4 aktor intelektual: DH, YJ, AA, dan C alias Ken

7 tersangka tambahan: Identitas dan peran masih dalam pendalaman oleh penyidik

Lalu bagaimana okum prajurit TNI tiba-tiba diduga terlibat?

Rumor mengenai keterlibatan prajurit TNI beredar di kalangan wartawan yang mengatakan terdapat oknum prajurit TNI dari satuan tertentu yang terlibat dalam kasus tersebut.

Selain itu, rumor juga mengatakan prajurit TNI yang terlibat telah ditangkap dan ditahan di rumah tahanan (rutan) Pomdam Jaya Guntur di Jakarta.

Pihak pengacara tersangka juga mengaku meminta perlindungan hukum kepada Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto.

Keempat tersangka berinisial AT, RS, RAH, dan EW alias Eras melalui pengacaranya yakni Adrianus Agal menduga ada keterlibatan oknum F dalam eksekusi Ilham. 

"Kami dari pihak keluarga sudah minta perlindungan hukum ke Panglima TNI" kata Adrianus di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan pada Senin (25/8/2025). 

"Kami juga sudah minta perlindungan hukum ke Kapolri karena ada dugaan oknum," imbuhnya. 

Baca juga: SOSOK Ilham Pradipta Kepala Cabang Bank BUMN Tewas Diculik dan Dibunuh, Istri Janggal Orang Baik

Adrianus mengatakan, kliennya diperintahkan oleh oknum inisial F untuk menculik Ilham.

"Adik kami Eras dan kawan-kawan ini diminta untuk menjemput paksa di waktu sore untuk diserahkan di daerah Jakarta Timur," ucapnya.

Menurut Adrianus terdapat jeda waktu pada saat Ilham diculik dan diserahkan oleh keempat pelaku penculikan kepada yang diduga oknum aparat. 

Namun, Adrianus menolak untuk menyebut asal instansi oknum aparat tersebut dan mengatakan keempat pelaku langsung pulang ke tempat tinggalnya selepas mengantarkan korban.

"Setelah mereka pulang kurang lebih jeda waktu berapa jam setelah itu, mereka dipanggil lagi untuk mengantar pulang si korban," ujar Adrianus.

Pada waktu para pelaku bertemu lagi dengan terduga oknum aparat F, kata Adrianus, tersangka penculikan melihat korban sudah tidak bernyawa.

"Tapi yang menjadi catatan kami di sini pada saat mereka mengantar itu, mereka juga dalam tekanan dan mereka salah satu terduga penjemputan paksa ini, menyampaikan ke keluarganya bahwa mereka memang baru diperintahkan untuk membuang jenazah," imbuh Adrianus.

Baca juga: PENANGKAPAN Dramatis Otak Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN, Pradipta Diculik dari Tempat Parkir

Adrianus menjelaskan, kliennya hanya berperan sebatas menculik dan membuang jenazah.

Menurutnya juga terdapat tiga klaster dari rangkaian kematian Ilham yakni klaster pengintai, klaster penjemputan paksa atsu penculikan, dan klaster eksekutor. 

"Nah kami terputus di pengintai sama eksekutor. Adik-adik kami ini mereka perannya hanya untuk menjemput paksa dan memberikan ke mereka (eksekutor)," tukas Adrianus.

Kapuspen Membantah

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen (Mar) Freddy Ardianzah menanggapi dugaan keterlibatan prajurit TNI dalam kasus tersebut. 

"Jangan percaya rumor," kata Freddy saat dihubungi pada Selasa (26/8/2025).

Freddy mengatakan demikian karena mengaku belum mendapat informasi dari Polda Metro Jaya terkait keterlibatan prajurit TNI dalam kasus tersebut.

"Sampai saat ini saya belum mendapat info dari Polda Metro terkait keterlibatan prajurit dalam kasus ini" urainya. 

"Kita hormati proses penyelidikan yang sedang berjalan oleh pihak Kepolisian RI," lanjut Freddy.

Baca juga: Uang Rp 2 Miliar Bank BUMN Lumajang Dikorupsi Broker dan Orang Dalam

Freddy juga memastikan akan mengkroscek terkait dugaan keterlibatan prajurit tersebut.

Namun demikian Mayjen Freddy tidak menyebut asal satuan prajurit yang diduga terlibat.

“Mohon waktu ya akan saya update terkait permasalahan ini,” tegasnya.

Freddy juga membantah ada permohonan perlindungan hukum dari empat tersangka penculikan yang ditujukan kepada Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto.

Sampai saat ini, kata Freddy, tidak ada permohonan yang diterima Mabes TNI terkait hal tersebut.

"Permohonan perlindungan yang dimaksud sampai saat ini tidak ada," kata Freddy.

Polisi Akan Mendalami

Sementara itu, Polda Metro Jaya masih mendalami dugaan keterlibatan oknum prajurit TNI dalam kasus penculikan Ilham Pradipta (37).

Hal itu ditegaskan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (26/8/2025).

"Nanti kami pastikan ya kami belum ada info dari tim," ucapnya singkat.

Baca juga: Viral Kematian Gadis Muda Baru Lulus Kuliah dan Seleksi BUMN, Resta Sempat Minta Tolong Via Discord

Pihak kepolisian sejauh ini masih irit bicara perihal isu yang berkembang tersebut. 

Sedangkan hasil autopsi Tim Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Pusdokkes Polri, Kramat Jati menunjukkan tidak ada luka akibat benda tajam di tubuh Ilham, melainkan hanya benda tumpul.

Selain itu, tidak terdapat indikasi korban melakukan perlawanan.

Sementara itu, tim forensik menemukan adanya kemungkinan korban mengalami kesulitan bernapas akibat tekanan pada bagian dada dan leher.

(Tribunnews.com/Tribunnews.com)

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved