"Bersama ayahnya, saya sudah membawa ke beberapa dokter, tapi tidak ada yang bisa mengobatinya,"
"Beberapa menyarankan operasi laser, tapi itu di luar kemampuan kami, sehingga kami menyerah," ujar Pardan.
Pardan mengaku menyerahkan semuanya kepada Allah, dan ia masih berharap ada keajaiaban buat anaknya.
"Dia berkah dari Allah, dan saya percaya, kelahirannya adalah kehendak Allah. Aku mengajarkannya untuk tidak pernah protes kepada keadaannya," sebut Pardan.
Raihan sendiri tak merasa sedih dengan dirinya.
Ia malah merasa diberkahi karena berbeda dengan teman-teman sebayanya.
Bahkan, untuk bersyukur, ia bercita-cita menjadi seorang imam masjid.
"Saya bahagia seperti ini, dan tidak ingin diobati," kata Raihan. (Daily Mail)