Kediri

Warga Baluwerti Kota Kediri Tolak Tukar Guling Tanah, Ini Alasannya . . .

Penulis: Didik Mashudi
Editor: eko darmoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Kelurahan Baluwerti unjuk rasa ke Balai Kota Kediri menolak ruislag tanah dengan PT SK Bangun Persada, Rabu (7/12/2016).

SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Puluhan warga Kelurahan Baluwerti unjuk rasa di Balai Kota Kediri. Warga menolak ruislag atau tukar guling tanah dengan pihak pengembang PT SK Bangun Persada, Rabu (7/12/2016).

Warga keberatan dengan proses ruislag karena merugikan masyarakat. Masalahnya pihak pengembang sudah menutup saluran irigasi pertanian sehingga saat musim kemarau belasan hektar sawah milik warga kekeringan.

Namun saat musim penghujan lahan permukiman warga terancam kebanjiran karena berkurangnya lahan untuk resapan air.

"Sebelum lahan diuruk, kalau hujan airnya segera kering, sekarang sampai seminggu masih menggenang," ungkap Sugeng, korlap aksi demo.

Warga semakin geram karena pengembang seolah tidak peduli dengan permasalahan yang dialami masyarakat. Protes melalui aparat kelurahan juga tidak pernah digubris pihak pengembang.

"Tuntutan kami batalkan ruislag karena menyalahi aturan," tandas Sugeng.

Apalagi pihak pengembang belakangan juga diketahui telah mencaplok aset tanah milik Pemkot Kediri yang tidak termasuk objek ruislag. Tanah sawah irigasi teknis seluas seperempat hektar itu saat ini telah ditimbun tanah uruk.

Aksi warga semula dilakukan di Kantor Kelurahan Baluwerti. Namun karena tidak ada titik temu, warga kemudian meneruskan aksi ke Kantor Balai Kota Kediri.

Berita Terkini