Pihaknya sangat mendukung regulasi yang memprioritaskan pemain muda.
"Saya senang sekali ketika regulasi mewajibkan tim di Divisi Utama yang melakukan pembatasan usia," ujar Pieter kepada Surya.
"Pemain semakin semangat untuk berlatih. Apalagi kami, sebagai satu di antara tim internal yang serius melahirkan pemain muda. Persebaya kami yakini tak akan kesulitan mencari pemain," ujar pria yang juga menangani beberapa klub internal lain, di antaranya, Semut Hitam, THEO, dan Pusura.
Sementara Arema Indonesia juga melakukan seleksi internal, selain mengandalkan pemain lama yang setia.
Sejak statusnya dibekukan PSSI pada 2013, beberapa pemain Arema Indonesia memilih tetap bertahan di tim sampai sekarang.
Mereka tetap setia pada tim meski honor sebagai pemain tidak lagi penuh karena tidak ikut kompetisi.
Begitu pula dengan Persema Malang. Latihan rutin terus digelar di lapangan bola Yonkes 2/2 Kostrad. Namun, Persema Malang masih belum memiliki pelatih.
Manajemen sejauh ini masih melakukan penjajakan untuk mencari pelatih yang tepat bagi Persema Malang.
Direktur Teknik Persema Malang Bambang Suryo mengatakan, pihaknya tengah mengincar pelatih asing dan para pemain Timnas U-19.
Namun, Bambang belum mengatakan secara gamblang siapa nama pelatih asing yang menjadi incarannya itu.
“Sekadar clue, pelatih asing yang diincar itu dulunya pernah bermain di Indonesia,” ujarnya.