Namun, kata Alwi, meski secara ekonomi kekurangan, tekad mereka sangat kuat.
Hal ini ditunjang dengan pendidikan khusus yang diterapkan Pemerintah Kabupaten Purwakarta untuk anak-anak ini, yakni pemangkasan kurikulum pendidikan formal menjadi tiga mata pelajaran.
Jika siswa lain mengikuti banyak pelajaran, anak-anak ASAD hanya belajar bahasa Inggris, agama, dan sepak bola.
Sementara itu, anak yang lolos seleksi, Hamsah M Lestaluhu, mengaku bahagia bisa berada di ASAD dan lolos memperkuat timnas U-16.
Sejak kecil, dia memang bermimpi menjadi pemain sepak bola profesional di klub ternama.
“Ayah saya sopir truk pengangkut kayu. Satu bulan penghasilannya Rp 1 juta dan saya ingin membantunya suatu hari nanti,” ucapnya.
Kelima anak ini akan memperkuat timnas dalam ajang AFF U-15 Championship 2017 di Thailand pada Juli mendatang.
Mereka akan memasuki masa pelatihan pada 7 April 2017 di Cijantung, Jakarta.