Indah Dwi hanya satu dari 80 korban yang menderita kerugian total sekitar Rp 1 miliar.
“Punya saya sedikit, hanya Rp 20 juta, yang lain bahkan ada yang di atas Rp 100 juta,” terang Indah.
Indah mengaku, awalnya hanya investasi kecil untuk digunakan sendiri tapi karena banyak teman dan rekanan banyak yang tertarik, dia akhirnya berani investasi jumlah besar.
Jenis sembako yang diinvestasikan hanya minyak goreng dan beras.
Indah sudah menginvestasikan uangnya pada Nia sejak empat bulan lalu.
“Awalnya lancar tapi sebulan terakhir tidak, bahkan pesanan baru datang tiga minggu setelahnya, biasanya seminggu saja,” tutur Indah.