Ritual dilakukan dengan penyembelih lima ekor ayam, dan menyajikan bersama nasi kuning.
Namun di tengah ritual Tukinem mengeluh sakit perut dan sesak.
Rini Astuti, anak ke-2 Tukinem berinisiatif melakukan ritual penyembuhan.
Awalnya Rini memasukkan satu ikan teri ke dalam mulut Tukinem.
Kemudian Rini memasukkan selang dengan air yang mengalur ke dalam mulut Tukinem.
Agar air tidak tumpah, mulut Tukinem disumpal dengan kain handuk.
Enam pelaku lain membantu memegangi Tukinem, agar tidak berontak selama ritual ini.
Namun setelah 30 menit, Tukinem mati lemas karena saluran nafasnya tertutup air.