SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Kota Surabaya menurut anggapan kebanyakan orang, steril dari gempa.
Namun hasil penelitian ilmiah menunjukkan, mulai dari Kecamatan Waru di Kabupaten Sidoarjo hingga kawasan Jalan Mayjen Sungkono, Surabaya, berpotensi terjadi gempa.
Bahkan dari hasil penelitian yang bisa dipertanggungjawabkan, sepanjang garis wilayah ini ada potensi gempa sama tingginya dengan wilayah potensial lain.
Pusat Gempa Nasional Kementeriaan Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan bahwa wilayah Surabaya itu dilalui Sesar Kendeng. Yakni patahan bumi yang membentang dari Flores hingga Bandung.
Rekahan atau patahan itu melintang di antaranya melintasi Waru, Mayjen Sungkono, Cerme, Jombang, hingga Nganjuk. Kendeng adalah pusat patahan yang berada di wilayah Nganjuk.
Setiap saat, patahan bumi itu bisa bergerak hingga mengguncangkan permukaan bumi Surabaya. Padahal saat ini banyak gedung bertingkat kebanyakan ada di Surabaya Barat itu.
"Itu bukan hoax tapi rilis resmi dari pusat gempa Kementerian. Sebaiknya kita tak perlu menolak informasi ini. Yakin kita bisa diselamatkan dan hanya perlu antisipasi," kata pakar Geologi ITS Surabaya, Amien Widodo, Kamis (23/3/2018).
Bahkan ahli gempa ini juga menyampaikan potensi gempa Surabaya itu dalam diskusi bertema Harmoni bersama Bencana di Hotel Premier Palace, Jl Juanda, Sidoarjo.
Selain Amien, Kepala BMKG Pusat Dwikorita Karnawati, Basarnas, dan anggota DPR RI ada dalam diskusi itu.
"Tugas semua pemangku kepentingan mencari zona patahan. Bayangkan, dalam setahun ada 7.000 getaran akibat patahan di Indonesia. Setiap hari ada 360 getaran gempa, termasuk Surabaya," kata Dwikorita.
Rilis resmi terkait Sesar Kendeng itu sebenarnya sudah mengemuka sejak September 2017.
Amien Widodo menyebutkan bahwa Surabaya memiliki potensi yang sama dengan daerah lain dalam hal bahaya gempa meski jauh dari gunung apu atau laut selatan Jawa.
Amien menyebutkan, pada 1937 tercatat di Surabaya juga pernah gempa bersamaan dengan di Jombang karena satu patahan.
"Karena Surabaya memang dilewati Sesar Kendeng. Potensi gempa juga kuat hingga 6,5 skala Richter. Kapan terjadi, tidak ada yang tahu," ucap Amien.
Karena berada di sesar itu, setiap saat aktivitas tektonik itu akan terjadi.