Dia pun waspada dengan menggenggam vas bunga.
Setelah dibuka, Dharma kaget ada Nandini dan Chandra di dalamnya.
Kikuk, Dharma pamit pergi.
Tak lama kemudian, prajurit datang mengabarkan kalau kuda perang hilang dicuri.
Kuda Perang Hilang
Chandra Nandini mengunjungi kandang kuda.
Suara ringkikan kuda mendadak terdengar dan muncullah Bindusara tertawa lepas kalau dia yang mencuri kuda perang.
Dia ingin Chandra melawannya.
Bindusara turun dari kuda dan mendekati Chandra.
Melihat hal tak lazim di hadapannya, Nandini menegur Bindusara namun malah dihardik balik.
Nyaris saja perang darah terjadi di antara mereka, Nandini langsung mencegah dengan menghadang di tengah-tengah.
Bindusara pun melempar pedangnya lantas pergi dengan badan masih terhuyung-huyung.
Nandini Menampar Helena
Helena bilang pada Nandini kalau begini terus keluarga bisa terpecah belah.
Nandini masih membela keluarga Magadha.
Helena membuka rahasia kalau di balik ketidakterlibatan Bindusara dalam diskusi penting kerajaan adalah karena dirinya.
Perdebatan terjadi di antara Nandini dan Helena.
Helena mengangkat tangannya dan akan mendaratkannya di pipi Nandini.
Nandini menahan tangan itu dan malah menampar balik.
Jelas saja Helena terkejut melihat keberanian Nandini.
Nandini mengancam bahwa setelah ini Helena takkan bisa melukai Magadha.
Nandini
Nandini meminta solusi pada Chanakya kalau sesungguhnya orang di balik pertikaian Raja dan anak adalah Helena.
Mendengar itu, Chanakya menolak untuk ikut campur urusan pribadi.
Chanakya menyarankan Helena agar mengoptimalkan pikirannya daripada kekuatannya.
Permainan Saling Menyuapi
Nandini memberi tantangan pada semua anggota keluarga agar makan malam dengan tangan lurus dan tidak membengkokkan tangan mereka.
Satu per satu kesusahan karena pasti jarak mulut dan tangan lurus terpaut jauh.
Dharma yang duduk di sebelah Charumita lantas terlintas ide.
Dia menyuapkan makanan ke mulut Charumita dengan tangannya yang masih lurus.
Ide itu pun diikuti oleh yang lain.
Setiap dari mereka menyuapi sebelahnya.
Ellis menyuapi Ibunya, Justin menyuapi Bhadraketu.
Kini giliran Bindusara menyuapi Chandra.
Apama Merindukan Helena
Membawa surat untuk Helena kalau dia disuruh mengunjungi Apama di Yunani.
Nandini mendukung itu, begitu pula Chandra.
Bindusara Dharma
Lagi-lagi Dharma melihat Bindusara mabuk.
Dharma berusaha menjelaskan pada Bindusara betapa sakitnya menjadi Dharma yang tak tahu kasih sayang seorang ibu.
Dharma terus berbicara pada Bindusara yang sudah terlelap.
Helena
Helena menunjukkan pada Justin dan Ellis ramuan yang membuatnya batal ke Yunani.
Ramuan itu memberi efek Chandra Nandini bahagia.
Di sisi lain, Nandini menyuruh pelayan menyemprot ruangan.
Di situlah pelayan menyemprot ruangan dengan ramuan Helena.
Tabib mengatakan pada Chandra kalau Nandini hamil.
Nandini kaget berpikir dia tak mungkin hamil.
Chandra yang mendengar itu tentu begitu bahagia dan menyuruh Helena bersama Nandini.
Helena berakting kalau dia akan ke Yunani namun Chandra meminta Helena tetap tinggal hingga kelahiran anak Nandini.
Chandra pergi memberitahukan yang lain.
Helena bilang pada Nandini ini semua berkat ulahnya, Nandini sebenarnya tidak hamil namun karena ramuannya, itu membuat Nandini seolah hamil.