Nasional

Pasang Surut Hubungan Soeharto dan BJ Habibie, Teman Dekat yang Tak Bertemu Sejak 21 Mei 1998

Editor: Zainuddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Soeharto saat mengumumkan pengunduran diri di Istana Merdeka, Jakarta, 21 Mei 1998.

Dia sudah menyiapkan rencana, termasuk membentuk kabinet.

Namun, langkah Soeharto goyah karena beberapa orang dekatnya justru menyarankan Sang Jenderal menyerahkan mandat.

( Baca juga : Cantiknya Pengantin Perempuan Pemain Madura United Greg Nwokolo, Ternyata Seorang Model )

Ketidaktahuan Habibie mengenai rencana mundur Soeharto tertulis dalam Detik-Detik Menentukan yang ditulis Habibie.

Sebelum kabar tersebut dia peroleh, Soeharto telah menyusun nama- nama menteri di Kabinet Reformasi dan menyusun beberapa agenda pertemuan dengan parlemen.

“Menurut rencana, Presiden didampingi Wakil Presiden akan mengumumkan susunan kabinet pada Kamis, 21 Mei 1998.”

“Selanjutnya para anggota kabinet akan dilantik oleh Presiden Soeharto pada hari Jumat,” ucap Habibie.

Namun, kabinet tersebut tidak pernah jadi.

Sebab, Soeharto mundur dan menyerahkan kekuasaan pada keesokan harinya.

Bahkan Habibie mengaku tidak tahu alasan Soeharto mundur.

Dia juga tidak mendapat penjelasan dari Soeharto.

Karena kaget, Habibie mengunjungi Soeharto di kediamannya di Cendana sebelum dilantik.

Namun, permintaan bertemu itu ditolak mentah-mentah.

( Baca juga : Inikah Isi Chat Angga Wijaya? Jika Benar, Pantas Saja Dewi Perssik Marah Besar Sekarang )

“Saya sangat terkejut, dan minta agar dapat bicara dengan Pak Harto.”

“Tapi, permintaan itu tidak dapat dikabulkan,” ucap Habibie.

3. Setelah Dilantik Jadi Presiden, Soeharto Tetap Menolak Bertemu

Halaman
1234

Berita Terkini