Karena terjadi retakan pada kantong gas, akhirnya gas keluar dari kantong tersebut lalu mendorong air keluar sehingga terjadi tekanan yang mengakibatkan semburan.
Sementara retakan terjadi karena terjadi penurunan muka air tanah dan adanya daya tekan ke bawah.
Hal itu dapat disebabkan efek fibrasi dari pembangunan tol yang tidak jauh dari lokasi semburan atau disebabkan gempa bumi.
“Ini kemungkinan ada kantong gas di bawah. Karena terjadi retakan, gas ini keluar dan mendorong air,” kata Handoko.