Tulungagung

Warga Desa Podorejo, Tulungagung Usir Wanita yang Sering Tebar Teror

Penulis: David Yohanes
Editor: Zainuddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mkh menunjukkan kaca rumahnya yang retak usai dilempar batu BK Dusun Dawuhan, Desa Podorejo, Tulungagung.

SURYAMALANG.COM, TULUNGAGUNG - Warga Dusun Dawuhan, Desa Podorejo, Sumbergempol, Tulungagung mengusir ibu-ibu berinisial BK (41).

Sebab, BK dianggap kerap meneror para perempuan dan anak-anak.

BK juga serap melempari rumah warga menggunakan batu.

( Baca juga : Viral Video Guru TK Hajar Bocah Siswanya Di Sekolah, Ternyata Ini Fakta Sebenarnya )

“Ini kaca rumah saya masih retak, dan belum saya perbaiki,” ujar warga dengan inisial Mkh (39) sambil menunjuk kaca rumahnya.

BK juga pernah mengancam anak Mkh menggunakan arit.

Bocah berusia 8 tahun ini pun menangis ketakutan, dan trauma.

( Baca juga : Timnas U 19 Indonesia Kembali Disiapkan, Indra Sjafri Panggil 11 Pemain Baru Ini )

“Ayah saya yang duduk di teras saja tiba-tiba dilempar paving,” terang Mkh.

BK diduga mengalami masalah kejiwaan.

Ibu tiga anak ini kerap kambuh, dan mengamuk.

( Baca juga : Klasemen Sementara Liga 1 Terbaru, Persib Bandung Dominan, Arema dan Persebaya Berdampingan )

Bahkan menurut warga, suami BK tidak berani di rumah jika BK sedang kambuh.

BK menjadi teror bagi warga sekitarnya.

Anak-anak dan para ibu yang biasanya salat berjemaah di musala menjadi takut keluar rumah.

( Baca juga : Kahiyang Ayu Baru Melahirkan, Foto Saat Dijenguk Shandy Aulia Bikin Gagal Fokus, Perhatikan Tubuhnya )

“Saya bilang sama anak-anak saya, jangan jamaah dulu. Tunggu kondisi aman saja,” ucap Mkh.

BK sudah mengalami sakit jiwa sejak 10 tahun lalu.

Belakangan kondisinya semakin membuat warga ketakutan.

( Baca juga : Promo Tiket Kereta Api Rp 73.000 hanya Tersedia 476 Kursi )

Akhirnya BK diusir warga sekitar dua pekan lalu.

BK dibawa ke rumah orang tuanya di Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbergempol.

Namun, BK masih sering menebar teror bagi warga.

( Baca juga : Kaum Miskin di Kabupaten Malang Tertinggi se-Jawa Timur )

Dia kerap mengendarai motor ngebut sambil dibleyer-bleyer.

“Kalau ketemu perempuan, dia berhenti terus melontarkan kata kotor,” ucap warga lainnya, SM (27).

SM berharap BK ditangani secara tuntas agar tidak menebar teror ke warga.

( Baca juga : VIDEO - Detik-detik 27 Rumah Adat di Kampung Megalitikum Gurusina Terbakar Habis )

Jika memang sakit jiwa, seharusnya BK dirawat di RSJ sampai sembuh.

Hingga kini warga Dusun Dawuhan selalu menutup pintu jika Magrib tiba.

Warga khawatir BK datang, dan menakuti anak-anak.

Berita Terkini