Surabaya

Boneka Flanel Karya Retno Pernah Diabaikan Risma, Kini Jadi Jujukan Bule dan Suvenir Asian Games

Penulis: Nuraini Faiq
Editor: yuli
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Retno Suwanti, warga Kampung Siwalankerto Utara, Kecamatan Wonocolo, saat menunjukkan hasil karya boneka di rumahnya, Rabu (3/10/2018).

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Kain flanel yang menurut kebanyakan orang murahan, oleh Retno Suwanti menjadi bernilai tinggi.

Melalui sentuhan tangan penuh kreatif ibu rumah tangga warga Kampung Siwalankerto Utara, Kecamatan Wonocolo, Surabaya itu, sosok dan tokoh apa pun bisa dibuatkan boneka flanelnya. 

Hasilnya, saat perhelatan Asian Games beberapa waktu lalu, alumnus SMKN 1 Surabaya ini dipercaya untuk membuatkan suvenir resmi dari Kemenpora dan panitia Asian Games. 

Retno yang tinggal di Kampung Siwalankerto RT 02/RW 03 ini bahkan diminta mengirim 100 suvenir untuk para tamu kehormatan perhelatan pesta olahraga se-Asia itu.

"Saya menolak mengerjakan semua karena keterbatasan tenaga dan mepetnya waktu," ucap Retno, Rabu (3/10/2018).

Alumnus SMKN 1 Surabaya ini akhirnya menyanggupi 36 suvenir pasangan boneka adat nusantara. Semua boneka ini berbasis kain flanel. Termasuk boneka flanel berupa Cak dan Ning Surabaya. Semua dikerjakan dalam waktu seminggu.

Tidak ada mesin, tidak ada sentuhan dan rekayasa teknologi, semua dikerjakan dengan jahitan tangan. Asli karya handmade. Namun rajutan tangan Retno menjadikan karya suvenir berbasis  kain flanel ini memiliki nilai lebih. 

Ibu rumah tangga yang juga menjadi Pahlawan Ekonomi di Kota Surabaya ini adalah juga anggota UKM di bawah Dinkop Jatim. Begitu ada perhelatan besar pesta olahraga tingkat Asia digelar, Dinkop ini mempercayakan Retno membuatkan suvenir. 

"Bagi saya, ini penghargaan dan kepercayaan kepercayaan yang luar biasa. Namun saya hanya sanggup membuatkan 26 boneka dengan pakaian adat Nusantara," ucap Retno yang setiap suevenir dibeli Rp 126.000.

Tidak hanya itu, perempuan yang tinggal di rumah sederhana ini juga mengaku mendapat penghargaan lebih saat sejumlah bule memborong boneka flanelnya. Ini dirasakan saat dirinya kembali dipercaya membuat stan UKM untuk menyambut turis asing yang naik kapal pesiar. 

Saat berlabuh ke Surabaya, para bule itu singgah di Museum House of Sampoerna. Mereka kemudian terhenti pada stan milik Retno. Boneka flanel berupa tiruan pakaian adat diborong para bule. Ada lima bonekanya dibeli.

Meski yang membeli bule, namun Retno tidak melakukan mark-up dari harga normal. Boneka-boneka itu dijual dengan harga standar. Rp  150.000 per boneka kelas premium. Harga boneka dan suvenir flanel merk Flafino karya Retno antara Rp 15.000-Rp 25.000.

Saat SURYAMALANG.COM berkunjung ke rumah Retno, rumah ukuran kecil miliknya penuh sesak dengan hasil karya handmade-nya.

Boneka berbagai tokoh kartun dan sosok profesi begitu mirip dibuat perempuan kelahiran 18 Maret 1984 ini.

Suvenir boneka dari kain flanel itu sudah dikemasi dalam bentuk pak plastik rapi. Kebanyakan dikirim ke luar Jawa yang menjadi langganannya juga ke Jateng dan Jakarta. Kini produknya laris manis dijual via online. 

Halaman
12
Tags:

Berita Terkini