SURYAMALANG.com – Badan Kepegawaian Negara (BKN) tak turunkan Passing Grade tes CPNS 2018 kendati banyak yang tak lolos.
Ribuan peserta tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) banyak yang berguguran lantaran nilainya berada di bawah Passing Grade.
Banyak juga peserta yang mengeluhkan tingginya Passing Grade dalam tes CPNS 2018.
Situasi ini tentu membuat BKN dilema, pasalnya banyak formasi yang menjadi tak terisi karena banyaknya peserta tes CPNS yang gagal melewati Passing Grade.
Belum lagi karena sebagian besar formasi yang mendesak untuk dipenuhi adalah tenaga pengajar dan kesehatan.
Baca: Beredar Video Mesra Zack Lee dan Manohara, Nafa Urbach Mengaku Kesal
Baca: Begini Sistem Ranking yang Dipakai Untuk Gantikan Passing Grade di Tes SKD CPNS 2018
BKN mengakui masih mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut.
Namun melansir dari Kompas.com, Bima Haria Wibisana Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) menegaskan pihaknya tak bisa serta merta menurunkan Passing Grade.
Bima mengungkapkan bila passing grade tes CPNS 2018 diturunkan, maka taruhannya adalah masyarakat.
Apabila menurunkan passing grade tes cpns 2018 dikhawatirkan yang didapatkan adalah PNS yang tak layak lulus dan tak berkualitas.
“Kalau diturunkan passing grade, kan dapatnya PNS yang jelek-jelek.”
Baca: Ramalan Zodiak Minggu 18 November 2018, Begini Cara Para Zodiak Menarik Perhatian
Baca: Ramalan Zodiak Minggu 18 November 2018, Lihat Zodiak Kamu Disini
“Balik lagi ke guru-guru yang tidak berkualitas.”
“Apakah kita may anak-anak kita diajar oleh guru-guru yang tidak berkualitas? Ngakk mau, siapa yang mau?”
“Jadi kita harus bgaus,” tegas Bima.
Bima juga menambahkan bahwa menurunkan passing grade tes CPNS 2018 bukanlah opsi bagi pihaknya.
“Nah, mungkin penurunan passing grade itu tidak menjadi pilihan.”
“Tapi anak-anak (peserta) tes ini yang passing gradenya belum memenuhi itu banyak yang skor totalnya tinggi sekali,” ungkap Bima.
Baca: LIVE STREAMING INDOSIAR Bali United Vs Persebaya Surabaya Minggu 18 November 2018 Jam 18.30 WIB
Baca: Perhitungan Juara Liga 1 2018, Laga Bali United Turut Berperan Tentukan Nasib Persib Bandung
Selain itu Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Rerformasi Birokrasi (Menpan RB), Syarifuddin menegaskan bahwa tak ada anggaran untuk tes ulang CPNS 2018.
“Diulang enggak ada uangnya, anggarannya (tidak ada, red),” ujar Syarifuddin dilansir dari Kompas.
Syarifuddin menambahkan saat ini Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) tengah mencari solusi untuk hal ini.
“Sekarang tim Panselnas sedang menyusun kembali ramuan untuk mengatasi ini.”
Diharapkan rumusan Panselnas nantinya dapat menyeimbangkan kualitas seleksi yang dihasilkan serta target 238 ribu formasi CPNS 2018 dapat terpenuhi dengan baik.
Untuk mengatasi kebutuhan formasi yang mendesak ini, BKN akhirnya memutuskan untuk menggunakan sistem ranking disamping Passing Grade.
Baca: Prediksi Susunan Pemain Persib Bandung untuk Melawan PSIS Semarang, Minggu 18 November 2018
Baca: Setubuhi Keponakan yang Masih SD, Pria 58 Tahun Ini Ditangkap Anggota Polrestabes Surabaya
“Formasi tahun ini itu sebagian terbesar adalah guru dan tenaga kesehatan.”
“Kalau guru dan tenaga kesehatan kosong, ini siapa yang akan mengajarkan anak-anak.”
“Kan lebih baik ada gurunya daripada tidak sama sekali? Jadi itu perlu,” ujar Bima.
Peserta seleksi yang tidak lolos passing grade akan dilakukan pemeringkatan sesuai dengan nilai yang diperoleh.
Selanjutnya akan ditentukan peserta yang lolos SKD meskipun tidak mencapai passing grade.
Selain itu penentuan kelulusan peserta SKD melalui proses ranking juga akan disesuaikan dengan kebutuhan untuk Seleksi Kompetensi Bidang (SKB).
Jumlah yang dibutuhkan untuk SKB yaitu tiga kali jumlah formasi yang dibutuhkan.
“Kita harus lihat dulu yang lulus murni harus seberapa banyak.”
“Katakannya ada tiga jabatan, lulus murni ada sembilan orang, ya kan udah penuh, kan tidak diperlukan lagi,” kata Bima.
“Tapi misalnya dari tiga jabatan itu ada lima orang yang lulus murni, berarti dia butuh orang lagi.”