2. Blood Moon
Blood Moon biasanya akan terjadi saat ada gerhana bulan total.
Meskipun bulan berada dalam bayang-bayang Bumi saat gerhana, tapi bulan tidak akan benar-benar gelap.
Sebagai gantinya ia akan terlihat berwarna merah atau oranye, sehingga melahirkan istilah blood moon.
Itu karena satu-satunya cahaya yang berhasil melewati atmosfer bumi dan mencapai permukaan bulan merupakan cahaya yang panjang dengan gelombang merah.
Efek ini dikenal sebagai Hamburan Rayleigh dan juga alasan untuk warna kemerahan matahari terbit dan terbenam.
• Detik-detik Fahri Hamzah Protes Keras Karni Ilyas di ILC, Penonton Langsung Tepuk Tangan
• Bursa Transfer Liga 1 2019: Menunggu Kedatangan Striker Asing Baru Arema FC
3. Kapan gerhana bulan total?
Selama gerhana bulan, fasad terang bulan purnama akan berubah.
Saat bulan memasuki bayangan Bumi, semua bulan (atau bagian darinya dalam kasus gerhana sebagian) akan berubah warna.
Sinar matahari akan menghasilkan warna merah seperti halnya ketika matahari terbenam dan matahari terbit ketika memasuki atmosfer bumi pada sudut tertentu.
Ilmuwan NASA Noah Petro kepada Space.com mengatakan bahwa jika seseorang berdiri di bulan selama gerhana bulan total, Bumi akan tampak memiliki cincin kemerahan di sekitarnya, karena orang itu akan menatap matahari terbit dan terbenam 360 derajat yang mereka lihat di persimpangan Bumi dan orbit bulan tertentu .
Ketika gerhana bulan dimulai, bulan yang cerah meredup saat memasuki bagian luar bayangan Bumi, yang disebut penumbra.
Warna mendalam dari gerhana bulan penuh terlihat setelah bulan memasuki bagian terdalam bayangan bumi, atau umbra.
Warna merah cerah muncul begitu bulan sepenuhnya terbenam dalam bayang-bayang, dan itulah alasan munculnya istilah blood moon.
• Pantas Foto Pernikahan Mantan Baim Wong Jadi Perbincangan di Malaysia, Ini Sosok yang Mendampingi
• Video Kronologi Lengkap Siswi SMP Tewas usai Diperkosa Pacar & 3 Temannya di Lombok Timur
Selain itu, gerhana bulan blood moon juga merupakan gambaran apa yang terjadi dengan bumi.