Kabar Ponorogo

Polisi Buru Katimun, Guru Tarekat di Ponorogo yang Ajak Hijrah 52 Orang ke Malang

Penulis: Rahadian Bagus
Editor: yuli
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rumah Katimun dan surau yang digunakan untuk pengajin dan menyebarkan ajaran, di (RT5/RW 01) Dusun Krajan, Desa Watu Bonang, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo

"Niku wangsul malih (itu pulang lagi), kadang satu dua hari pulang. Ngga tahu perginya ke mana," katanya

Ibu dua anak ini mengatkan, di depan rumah Khotimin terdapat surau atau mushola dari bambu dan kayu yang dipakai untuk pengajian. Biasanya, yang mengaji di tempat itu adalah anak-anak.

"Ya dipakai ngaji biasa, ngaji iqro anak-anak," kata Ngatini.

Hal yang sama juga dikatakan Ruminah (35) yang rumahnya hanya berjarak sekitar lima meter dari rumah khotimin.

"Saya memang tetangganya, tapi saya nggak tahu," katanya.

Ibu dua anak ini mengatakan, dulu anaknya memang pernah ikut ngaji belajar iqro di tempat Khotimin, namun saat ini sudah tidak lagi.

"Dulu anak saya pernah ikut ngaji, tapi sekarang sudah tidak," katanya.

Pantauan di lokasi, surau yang berdinding bambu dan kayu di depan rumah Khotimin tampak sepi. Begitu juga rumah Khotimin.

Di depan rumah Khotimin terdapat beberapa gambar pria bersurban, bertuliskan Kyai Agus Muhammad Romli Sholeh yang ditempel di tembok dan jendela rumah. 

Berita Terkini