Malang Raya

Temuan di Situs Sekaran, Malang, Mulai Desa Kuno, Drainase, sampai Tempat untuk Melarikan Diri

Penulis: Aminatus Sofya
Editor: Zainuddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Arkeolog BPCB Jatim menemukan arung atau saluran air masa lalu di dekat ruas tol Pandaan-Malang.

Pantauan SURYAMALANG.COM, arung yang ditemukan berada di bawah tebing di bantaran Sungai Amprong atau sekitar 100 meter dari temuan struktur bangunan purbakala di sisi barat ruas utama Tol Pandaan-Malang.

Sebagian lubang arung tertutup oleh gundukan tanah hasil ekskavasi jalan tol.

“Apakah nanti saluran air itu berhubungan dengan situs atau tidak, kami akan selidiki,” kata Wicaksono Dwi Nugroho.

Menurutnya, arung kerap ditemukan di beberapa daerah termasuk di Mojokerto, Banyuwangi, Kediri dan Yogyakarta.

Pada zaman kerajaan masa lalu, arung digunakan untuk drainase atau jalan rahasia bagi raja untuk melarikan diri.

“Sepertinya ada strategi dari pendahulu tentang bagaimana untuk mengatur drainase kemudian ada hubungannya dengan Keraton.”

“Jika ditarik ke masa yang lebih muda dimana terdapat terowongan atau arung di Keraton Yogyakarta,” katanya.

Menurut Wicaksono, penemuan arung tidak berdampak signifikan untuk memecahkan teka-teki situs purbakala yang kini tengah diekskavasi.

Hanya saja, penemuan arung menandakan bahwa sebaran struktur bangunan kemungkinan juga berada di sisi timur ruas tol.

“Dampaknya pada keputusan yang akan diambil oleh Jasa Marga.”

“Jika kemarin akan digeser ke sisi timur atau ke bantaran Sungai Amprong, terus sekarang ketemu lagi arung.”

“Jadi biar kami laporkan saja temuan-temuan dan kajian kami,” ucapnya.

Proses ekskavasi situs purbakala di ruas tol Pandaan-Malang dilakukam sejak Selasa (12/3/2019).

Ekskavasi diperpanjang hingga lima hari atau sampai Kamis (21/3/2019).

Berita Terkini