Malang Raya

Fakta Seputar Situs Sekaran di Malang, Mulai Peninggalan Kerajaan Singasari sampai Temuan Terbesar

Penulis: Aminatus Sofya
Editor: Zainuddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Struktur bangunan yang ada di Situs Sekaran, Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.

Bangunan suci itu menghadap ke Gunung Semeru.

“Jadi itu ada paduraksa (pintu gerbang) di depan mengarah ke Semeru,” kata Andi Muhammad Said.

Pernyataan itu diperkuat dengan temuan altar di belakang paduraksa.

Pada zaman itu, altar merupakan tempat menaruh sesajen maupun arca.

Pantauan SURYAMALANG.COM, altar yang ditemukan berbentuk persegi berukuran 2 X 2 meter, dan terletak 5 meter tepat di belakang paduraksa.

“Tapi kami baru menemukan satu paduraksa, harusnya dua.”

“Makanya kami cari ke sisi timur laut, tapi belum ketemu,” kata Andi.

Dia menambahkan bangunan suci itu diduga telah ada sebelum era Kerajaan Majapahit.

Hal ini juga diperkuat dari temuan koin gobok bertulis Dinasti Song.

Dinasti Song merupakan dinasti yang memerintah Tiongkok pada tahun 960 sampai tahun 1279 atau sebelum Tiongkok diinvasi oleh Bangsa Mongol.

“Sebelum Majapahit sudah ada. Karena temuan lain itu koin dari Dinasti Song.”

“Dinasti Song itu abad X atau sebelum Majapahit,” tambahnya.

Menurut Andi, awalnya bangunan suci di Situs Sekaran megah.

Kemungkinan bangunan suci itu hancur di era Desa Ngadipuro atau saat Belanda menguasai Malang.

“Jadi pada masa pemukiman zaman dulu, pada saat situs itu menjadi kampung Ngadipuro zaman Belanda, itu masyarakat sudah mengambil di situ,” katanya.

Andi mengatakan Situs Sekaran merupakan penemuan paling besar di tahun 2019.

“Temuan ini layak untuk diselamatkan,” terang Andi.

Berita Terkini