Petisi Justice For Audrey yang sudah tersebar di dunia maya juga telah ditandatangari beih dari 2.4 juta kali oleh publik.
Hal ini membuktikan begitu seriusnya kasus yang menimpa Audrey.
Untuk diketahui, peristiwa yang menimpa Audrey bermula saat ada masalah asmara antara kakak sepupu korban dan salah satu pelaku pengeroyokan.
Pelaku yang kesal dengan komentar di Facebook akhirnya menjemput korban.
Korban akhirnya dianiaya di dua lokasi sekaligus.
Menanggapi hal itu, ketua KPAI, Retno Listyarti pun akhirnya angkat bicara.
Dikutip dari Metro Pagi, Youtube MetroTVNews.com, Retno mengungkapkan peran para pelaku yang masih duduk di bangku SMA.
Awalnya Retno menyebut bahwa benar ada pengeroyokan siswi SMP di Pontianak.
"Dari informasi yang berhasil kami himpun, memang betul bahwa terjadi kekerasan. Kekerasan fisik ini adalah betul bahwa korban satu orang, kemudian terjadi pengeroyokan," kata Retno.
Ia kemudian mengatakan bahwa ada peran-peran tertentu dari keduabelas pelaku.
Namun pelaku utama adalah 3 orang yang menganiaya AU.
Apa saja peran tersebut?
Pertama yakni ada pelaku yang menjemput korban.
Sebenarnya pelaku utama itu 3. Yang lain memang dianggap membantu. Misalkan menjemput. Karena korban ini dari rumahnya, terus korban dijemput.
Oleh karena korban dijemput dari rumah, korban pun melalui jalanan umum.
Selama melewati jalan itulah, ada pelaku yang berperan memberikan kode.
Meskipun belum diketahui jumlahnya, namun para pelaku itu memberikan kode sampai akhirnya korban sampai di Jalan Sulawesi dan Taman Akcaya.
Sesampainya di lokasi, korban dipukuli dada dan kepalanya.
Kepala korban juga dihantamkan ke aspal.
"Kemudian kan itu di jalan umum ya. Sehingga di jalan umum itu ada beberapa orang lewat. Orang kebetulan lewat, maka kemudian ada beberapa yang memberikan kode, sehingga memang ada orang-orang, anak-anak lain yang terlibat sehingga total mencapai 12," tutupnya.