Deni juga mengakui bahwa mobil ayahnya dijual oleh pelaku.
Ia menambahkan bahwa dirinya pernah bertemu dengan tersangaka lebih dari satu tahun lalu di rumah sakit.
"Kami sekeluarga tidak ada yang menyangka atas kejadian ini, dua minggu yang lalu saya terakhir bertemu dengan bapak," terang Deni.
"Saat bertemu itu ya kami ngobrol seperti biasa tanya pekerjaan, keluarga, anak, cucu," Kata Deni dengan mata berkaca-kaca.
Deni kemudian menceritakan bahwa ayahnya adlah sosok yang pemberani, tegas, dan enerjik.
Ia juga menceritakan bagaimana ayahnya membangun usha dari nol.
"Saya ingat sekali pertama merintis usaha dari nol pertama jualan toko kelontong sebelum buka konvensi, pergi keluar Jawa kulakan kain dibawa ke rumah ditenteng, seminggu sekali baru pulang," ungkap Deni.
Menurut penuturan Deni, ia ingin tersangka dijatuhi hukuman seberat-beratnya dan ia berharap proses penyidikan berjalan dengan lancar.