Nasional

Viral Makam Tertimbun Sampah di Kota Tasikmalaya

Editor: Zainuddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah makam tertimbun sampah di tempat pemakaman umum di Kampung Nagrog, Kelurahan dan Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Selasa (23/4/2019).

SURYAMALANG.COM - Sejumlah makam tertimbun sampah di Kampung Nagrog, Kelurahan/Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya.

Bahkan beberapa nisan tertutup sampah.

Sekilas, tidak terlihat ada makam dan hanya tumpukan sampah.

Bau menyengat dari sampah itu kadang mengganggu penciuman saat berada di area pemakaman.

Pemakaman itu berada di belakang Masjid Al Islam, RT 1/6, Kampung Nagrog.

Pemakaman itu seluas sekitar 1.400 meter persegi.

Ketua RW setempat, Romli (60) mengatakan warga membuang sampah di sana karena tidak ada lahan untuk membuang sampah.

Romli mengatakan pihaknya sudah beberapa kali mengajukan untuk pengadaan bak sampah di lingkungannya.

Tapi sampai sekarang belum ada tanggapan dari pemerintah setempat.

Romli menambahkan tumpukan sampah kian hari semakin bertambah.

Apalagi tidak ada armada pengangkut sampah yang masuk kompleks pemakaman.

“Kami akan segera cek ke lapangan. Nanti kami akan koordinasi dengan pihak kelurahan.”

“Lalu kami akan tindaklanjuti seperti apa solusinya,” kata Iwan Setiawan, Kabid pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya, Sabtu (27/4/2019).

Iwan Setiawan mengatakan pihaknya pernah akan menyediakan bak sampah di sekitar lokasi, tapi mendapat penolakan dari warga.

“Itu memang menjadi masalah kami. Kami mau memberikan bak sampah, tapi tidak ada izin atau warga menolak.”

“Kami juga tidak memaksakan. Jadi serba salah juga,” ujar Iwan Setiawan.

Iwan menambahkan pihaknya akan mengintruksikan petugas pengangkut sampah untuk terjun ke sana setiap hari.

“Kami akan lihat jalurnya ada atau tidak. Kami akan cek dulu ke lapangan,” katanya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjabar.id dengan judul Viral Makam di Kota Tasikmalaya Tertimbun Sampah, Dinas Sempat Mau Sediakan Bak Sampah Tapi Ditolak.

Berita Terkini