Akhirnya renovasi pun dilakukan dengan mengikuti desain awal, yakni dengan fondasi batu kali menerus dengan sloof untuk konstruksi tahan gempa dan konstruksi kayu kelas I finishing plitur Kalimantan.
Renovasi juga dilakukan dengan mengganti dinding, atap, lantai namun tetap mempertahankan nuansa sebelumnya.
Kini rumah sederhana itu telah dilengkapi dengan lantai keramik dan plafon triplek setebal 6 milimeter.
Ruangan rumah terdiri dari satu kamar tidur, dapur kecil, kamar mandi, dan ruang tamu.
Tak hanya renovasi, hunian tersebut dilengkapi dengan perabot berupa lemari, kursi, dan tempat tidur yang merupakan sumbangan dari Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI).
Terlihat dari foto-foto yang dilansir Kementerian PUPR, isi dalam rumah Zohri pun kini sudah semakin layak.
Ada dapur lengkap dengan kulkas dan kompor yang layak, hingga tempat tidur yang kini rapi dan tidak beralaskan tikar lagi.
Selain mendapatkan renovasi rumah, Lalu Muhammad Zohri juga mendapatkan rumah lain yang dibangun di lahan yang berbeda.
Kementerian PUPR bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Utara membangun rumah baru lain untuk Zohri di atas lahan seluas 500 meter persegi.
Lokasinya hanya berjarak sekitar 1,5 km dari rumah lama Zohri yang direnovasi.
Rumah yang dibangun seluas 60 meter persegi itu terdiri dari halaman depan dan samping, ruang tamu, dapur, toilet, dan tiga kamar tidur.
Selain itu, bangunan rumah dilengkapi dengan prasarana, sarana dan utilitas (PSU)/landscape, pagar keliling, serta bangunan pelengkap.
Pembangunannya menggunakan dana APBN tahun 2018 sebesar Rp 591 juta yang dilaksanakan oleh kontraktor CV Rekan Utama pada bulan Oktober hingga selesai pada Desember 2018.
Kisah Haru Lalu Muhammad Zohri, Juara Dunia Lari 100 Meter yang Yatim Piatu dan Tak Punya Sepatu
Nama Lalu Muhammad Zohri (18) kini menjadi sorotan dan perbincangan di Tanah Air.