"Waktu itu saya kasih dia gadget rusak yang tidak menyala, dalam hitungan menit saya cabut dia tidak telepas dari gadget itu. Saya ambil gadget itu dia masih fokus pada tangannya yang terus bergerak, (seperti sedang main game)," ujar Hartono.
Akibat gangguan yang dialaminya, pemuda itu mendapat julukan sebagai "Wawan Gim".
Wawan Gim dibawa ke Yayasan Jamrud Biru oleh PSM dan sejak dirawat di sana keluarga mengabaikannya.
Berkaca dari kasus Wawan, ada baiknya bagi para orang tua untuk melakukan pencegahan bagi anak-anak mereka agar tidak kecanduan bermain game berlebihan.
Bahkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) kini menggolongkan kecanduan main game sebagai gangguan mental.
Melansir dari Kompas.com, pakar psikologi dan juga Direktur Lembaga Psikologi Daya Insani Jakarta, Sani B Hermawan, memberikan beberapa tips kepada orang tua agar anak tidak kecanduan bermain game online:
1. Pendampingan
Orang tua perlu melakukan pendampingan. Melarang membuka internet bukanlah solusi tepat. Dampingi saat anak saat bermain online dan jelasnya mana konten negatif dan positif.
2. Letakkan komputer di ruang umum
Meletakkan komputer baik PC maupun laptop di ruang tamu misalnya dapat memberikan kesan terbuka. Cara ini akan mampu mengontrol sekaligus melihat aktivitas anak selama bermain online.
3. Tentukan dan batasi waktu
Lakukan batas waktu bermain online. Sediakan waktu khusus untuk bermain online. Pembatasan waktu online juga untuk belajar mendisiplinkan anak.
4. Perhatikan tingkah laku
Orangtua perlu perhatikan bila ditemukan tingkah laku tak wajar. Jika tingkah laku anak sudah diluar batas kewajaran dan orang tua sudah merasa tidak mampu lagi maka persoalan ini harus dikonsultasikan kepada ahlinya. Membiarkan anak terus bermain gadget hanya akan menambah tingkat kecanduan.
5. Pentingnya bersosialisasi