Namun, Andre naik pitam, dan berperilaku kasar kepada ibunya.
“Ibunya dilempar guling, kemudian pelaku berdiri dan menginjak kepala ibunya,” tuturnya.
Menurut Rendy, Andre memiliki karakter yang mudah tersulut emosinya.
“Karena memang tempramental. Kalau tidak diberi uang, dia memang agak emosi,” katanya.
“Dia memang anak terakhir. Memang emosinya masih labil,” lanjutnya.
Rendy menambahkan perilaku Andre sehari-hari tidak seperti yang dipikirkan banyak orang melalui video viral tersebut.
“Pelaku tidak suka minum minuman keras (miras),” jelasnya.
Saat dimintai keterangan di Mapolsek Tegalsari, kakak perempuan Andre bernama Novi memohon kepada polisi agar tidak menahan Andre.
“Kakanya tidak ingin adiknya ditahan. Katanya, dia hanya ingin memberi efek jera kepada adiknya,” terangnya.
Rendy mengungkapkan Novi mengunggah video itu hanya untuk minta masukan netizen untuk memberi tahu adiknya.
Ternyata video tersebut memantik rasa geram netizen yang melihatnya.
“Dia tidak menyangka video itu sampai viral,” katanya.
Rendy menambahkan mediasi berjalan sangat baik.
Andre pun telah dimintai membuat surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya lagi.
“Pelaku juga sungkem kepada ibunya, dan minta maaf. kemudian kami suruh dia membuat perjanjian yang isinya tidak akan mengulangi lagi.”
“Kalau mengulangi lagi, maka kami akan proses,” tandasnya.